TAHUNA – Mayat yang ditemukan pada Minggu (24/1/2021) di Kampung Kahakitang Kecamatan Tatoareng, Kabupaten Sangihe diketahui  bernama Talingkas Siangitu, 46. Saat ditemukan korban dalam kondisi mengenaskan di pondoknnya dan diduga sudah tiga hari meninggal sehingga kondisi mayat dikerumuni belatung dan membusuk.

Kasus tersebut direspons cepat oleh pihak Kepolisian Resort Kepulauan Sangihe. Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi maupun pihak keluarga untuk mengungkap misteri kematian korban.

Dari pemeriksaan TKP, polisi mendapati kondisi TKP yang sudah ramai masyarakat yang menyaksikan penemuan mayat itu sehingga pihak kepolisian kembali melakukan pengembangan dan Rabu (27/1/2021).

Tim yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Iptu Jesli Linonaung, tampak serius memperhatikan setiap lokasi kejadian dan sempat memeriksa pondokan salah satu saksi. Kepada SINDOMANADO.COM, Linonaung mengatakan pihaknya melakukan pengembangan untuk mengungkap misteri kematian korban. “Tahap ini kami lakukan demi mengungkapkan kematian korban apakah Korban meninggal secara wajar atau tidak,” ungkap dia saat diwawancarai di TKP.

Lanjut dia, pihak keluarga meminta agar kasus tersebut dapat diungkap sehingga timnya bekerja keras. Dia juga menyayangkan TKP sudah rusak akibat masyarakat yang datang berbondong-bondong menyaksikan peristiwa tersebut. Padahal, kata dia, setidaknya jika TKP masih utuh maka pihak kepolisian bisa lebih cepat mengidentifikasi kejadian itu.

“Ya memang TKP sudah didahului oleh masyarakat jadi ada kendala bagi kami saat melakukan olah TKP sebab sudah dalam kondisi yang rusak,” tambah dia. Sebelumnya, jasad korban ditemukan pertama kali oleh adik perempuannya, Norwin Siangitu. Penuturannya bahwa korban sebelum meninggal sempat ke rumahnya meminta beras dan gula pasir, pada pada Sabtu (16/1/2021). Sejak saat itu ia tidak bertemu lagi dengan korban sampai akhirnya pada ia mendapati kakaknya sudah tidak bernyawa.

Sementara itu, menurut Kapitalaung (Kepala Desa) Dalako-Bembanehe, Riky Lamida bahwa korban memiliki rekam jejak yang baik sebab tidak ada catatan kasus apa pun. “Dia kami kenal sebagai seorang yang bersahaja dan tidak ada kasus karena memang ia sosok yang baik,” ucap Lamida.

Sampai saat ini pihak penyidik Polres kepulauan Sangihe masih terus mengembangkan kasus tersebut untuk mengungkap penyebab kematian korban, apakah dibunuh atau meninggal karena penyakit. Namun desas-desus di kalangan masyarakat, mayoritas menduga kematian korban akibat dibunuh lalu dibakar sebab pada tubuh korban terdapat luka bakar. Semoga kasus ini cepat diungkap oleh pihak kepolisian. (Andy Gansalangi)