Jokowi Sebut NTT dan NTB Alami Dampak Siklon Tropis Seroja Paling Besar

oleh
Petugas gabungan bersama warga melakukan evakuasi terhadap jenazah korban banjir bandang di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. (Foto: istimewa)

Jokowi Sebut NTT dan NTB Alami Dampak Siklon Tropis Seroja Paling Besar

JAKARTA – Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memimpin penanganan bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) secara virtual, Selasa (6/4/2021).

Menurut Jokowi, dalam sepekan terakhir cuaca ekstrem terjadi di berbagai daerah Indonesia. Ini disebabkan oleh siklon tropis seroja . Daerah yang mengalami dampak paling besar dari fenomena alam ini yakni NTT dan NTB.

“Selama satu pekan terakhir cuaca ekstrem akibat siklon tropis seroja telah dirasakan di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Provinsi NTT dan NTB yang mengalami dampak paling besar,” ujarnya.

Jokowi memerintahkan jajarannya untuk melakukan pencarian dan penyelamatan kepada korban yang belum ditemukan. Bersamaan dengan itu, Kepala Negara juga meminta jajarannya menambah personel SAR. “Sehingga dapat menjangkau lebih bayak wilayah terdampak termasuk wilayah terisolir,” tuturnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga saat ini sebanyak 128 orang meninggal dunia akibat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur, Minggu 4 April 2021.

Banjir bandang tersebut akibat cuaca ekstrem dari siklon tropis seroja. Delapan wilayah administrasi kabupaten dan kota yang terdampak antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Alor.

Selain itu, total korban dilaporkan hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21. BNPB juga mencatat sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak bencana banjir bandang di NTT.

Banjir bandang juga melanda NTB. Puluhan ribu orang terdampak musibah ini dan beberapa di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

(Sumber: sindonews.com)