ROMA – Jose Mourinho secara mengejutkan ditunjuk menjadi pelatih AS Roma musim depan. Setidaknya terdapat tiga hal yang menuntut perhatian pelatih berjuluk The Special One.
Roma saat ini duduk di urutan ketujuh klasemen Serie A berbekal 55 poin dari 33 laga. Dengan empat laga tersisa, skuat yang masih diasuh Paulo Fonseca ini hampir pasti gagal finis di zona Liga Champions (empat besar).
Dalam 34 pertandingan di liga, AS Roma kebobolan 53 gol dan cuma berhasil mencetak 58 gol. Skuat Giallorossi sudah menelan 11 kekalahan dan tujuh hasil imbang.
Menurut Football Italia, sebagai pelatih dengan tipikal permainan pragmatis, Mourinho punya tiga pekerjaan rumah besar untuk mengubah tren buruk itu. Masalah pertahanan sampai manajemen rotasi pemain wajib diperhatikan The Special One.
Berikut tiga poin yang menuntut perhatian Mourinho di Roma:
1. Pertahanan Rapuh
Jose Mourinho Ditunggu Tiga Masalah Besar AS Roma
Barisan pertahanan Roma kebobolan 51 gol musim ini, dengan empat pertandingan tersisa di Serie A. Padahal, musim lalu Roma bisa bersaing dengan Inter Milan di empat besar dengan jumlah kebobolan yang lebih sedikit.
Mourinho yang dikenal sebagai pelatih konservatif, diprediksi akan memboyong pemain bertahan sebagai prioritas transfer di awal masa jabatannya. Kiper Manchester United, David De Gea, digadang-gadang bakal jadi target Roma.
2. Mental Melawan Tim Besar
Jose Mourinho Ditunggu Tiga Masalah Besar AS Roma
Selama dua musim terakhir, Roma di bawah asuhan Fonseca sering keok melawan tim-tim besar. Mental ini yang perlu diperbaiki Mourinho musim depan.
Satu-satunya kemenangan Roma di era Fonseca melawan empat klub elit Serie A (Juventus, Inter Milan, AC Milan, dan Napoli) terjadi di musim 2019/2020. Saat itu Roma menang 3-1 atas Juventus yang sudah mengunci gelar scudetto.
3. Masalah Cedera
Jose Mourinho Ditunggu Tiga Masalah Besar AS Roma
Meskipun fokus utama Mourinho adalah membentuk pola latihan yang lebih baik, namun pelatih asal Portugal tak boleh lupa mengistirahatkan pemain. Manajemen rotasi yang buruk di era Fonseca disebut-sebut sebagai salah satu penyebab Roma sering dilanda badai cedera.
Cedera otot yang memaksa Jordan Veretout dan Leonardo Spinazzola di leg pertama semifinal Liga Europa melawan Manchester United salah satu yang cukup disorot. Staf medis yang dipercaya Fonseca dianggap kurang akurat dalam memberikan pertimbangan kepada pelatih kepala sehingga para pemain kerap cedera.
(Sumber: sindonews.com)
Tinggalkan Balasan