Cegah Penyalahgunaan Media Sosial, Tim PKM Unsrat Lakukan Pengabdian pada Ibu-ibu PKK Perum CBA

oleh
Kegiatan Pengadian yang digelar Tim PKM Unsrat yang dipimpin Antonius Boham. (FOTO: istimewa)

MINUT – Saat ini, media sosial seperti Facebook menjadi salah satu bagian penting dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. 

Namun, hal ini tidak terlepas dari penggunaan media tersebut yang dapat menghasilkan hal yang positif maupun negatif, terlebih ditengah masa pandemi Covid-19.

Terkait hal ini, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) pun berinisiatif memberikan pengabdian terkait manfaat media sosial kepada kelompok Ibu-ibu PKK di Perum CBA Mapanget.

“Pengabdian ini bertujuan memberi pemahaman kepada ibu-ibu PKK tentang dampak positif media sosial yang bisa kita ambil selama masa pandemi Covid-19,” ungkap Ketua Tim PKM, Antonius Boham, Selasa (8/11/2022).

Manfaat positif media sosial antara lain:

  1. Aspek Personal: tempat curhat, penyalur hobby, media hiburan, mengisi waktu luang, mendapatkan informasi terbaru.
  2. Aspek Sosial: media untuk berinteraksi dengan orang lain, ajang untuk bertemu teman lama, untuk menambah teman, sarana pertemuan orang dengan hobby yang sama, sharing berbagai konten.
  3. Aspek Ekonomi: tempat mempromosikan suatu produk, memasang iklan untuk mencari mitra bisnis.
  4. Aspek Politik: transparansi dan keterbukaan politik, pemberian suara dalam proses pemilihan pemimpin, memuat tulisan-tulisan untuk menarik simpati orang lain.

“Tak bisa dipungkiri, media sosial juga  bisa memberikan dampak negatif seperti bagi anak-anak, media sosial mudah disusupi  konten-konten yang tidak sesuai dengan usia mereka,” bebernya. 

Media sosial juga bisa menimbulkan kecanduan dan berbahaya bagi kesehatan mata, apabila tidak dibatasi. Penipuan arisan online pun menjadi satu dari sekian banyak sisi negatif media sosial.

Sementara itu, Anggota Tim PKM, Evelin Kawung menyebut, semua orang bisa berbagi informasi apapun melalui media sosial, tak terkecuali para penyebar konten-kontek hoaks yang seharusnya tidak dipercaya. 

“Banyaknya informasi yang tersebar di media sosial terkadang juga memunculkan video, foto berita lama untuk kemudian disebarkan kembali,” beber Kawung yang ikut melakukan Pengabdian ini.

Menurutnya, setelah selesai materi yang diberikan, dan diberi pretest kembali kepada Ibu-ibu PKK di Perum CBA, hasilnya mereka mendapatkan ketambahan pengetahuan tentang manfaat media sosial disaat Covid-19.

“Kegiatan PKM tentang manfaat media sosial bagi masyarakat bisa dilakukan secara berkesinambungan untuk masyarakat agar lebih paham. Terutama dalam mengantisipasi berita-berita hoax dan tidak terlibat dalam penyebaran,” kunci Kawung. (Fernando Rumetor)