MANADO – Salah satu cara untuk mencegah terjadinya korupsi di kalangan pejabat daerah yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ialah dengan menggelar bimtek pencegahan korupsi. 

Bimtek yang digelar pada Kamis (17/11/ 2022) ini dihadiri anggota KPK RI, Johanis Tanak dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey bersama Wagub Steven Kandouw.

Sementara, para pesertanya merupakan Bupati dan Wali Kota se-Sulut beserta istri dan Kepala-kepala Dinas/Badan dan Kepala Biro bersama istri.

Dalam kesempatan itu, Dosen Ilmu Politik Fisip Unsrat, Ferry Daud Liando sebagai narasumber mengatakan bahwa terdapat sejumlah penyebab Korupsi masih saja terjadi di daerah.

“Antara lain punya kekuasaan dan disalahgunakan, motivasi berkuasa salah, lemahnya sanksi hukum, lemahnya sanksi sosial, lemahnya pengawasan parpol, pengaruh pihak lain, serta biaya kontestasi sangat besar,” tuturnya.

Bagi Liando, ada dua kekuatan untuk mencegah Korupsi, yaitu Kekuatan dari dalam dan Kekuatan dari luar lingkungan. “Kamu adalah bagaimana lingkunganmu,” bebernya.

Liando pun mengusulkan beberapa strategi untuk mencegah korupsi, yakni:

  1. Buat garis batas kepuasan. Kepuasan materi dan kepuasan immaterial. Jika tidak ada batas, maka itu yang menjadi peluang
  2. Nama baik lebih berharga daripada kekayaan. Kekayaan itu suatu saat akan habis. Tapi baik tidak hanya sebatas kekekalan, tetapi harga diri keluarga dan anak  turun temurun
  3. Jangan merasa gaji tidak cukup, sehingga jadi alasan untuk korupsi. Sebab penghargaan negara terhadap pejabat adalah kehormatan dan fasilitas lain
  4. Jangan selalu merasa sama dengan orang lain. Keluar negeri, punya barang-barang mahal, kemewahan dll
  5. Jangan pernah merasa takut dengan kehilangan jabatan jika ingin menjaga dan mempertahankan nama baik
  6. Banyak mempelajari kasus-kasus korupsi. Dalam bentuk apa, siapa dengan siapa
  7. Banyak bersyukur. Tidak semua orang mendapat kepercayaan untuk menjabat. Oleh karena itu, jalankan kepercayaan itu dengan tanggung jawab
  8. Jadikan jabatan itu sama dengan ibadah. (Fernando Rumetor)