BOLTIM – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sam Sachrul Mamonto menghadiri upacara adat Tulude yang dilaksanakan di Desa Jiko Belanga, Kecamatan Nuangan, Jumat (3/2).
Dalam kesempatan tersebut Sachrul menyampaikan, bahwa upacara adat Tulude merupakan pemersatu, sehingga harus terus dilaksanakan dan dilestarikan.
“Jika diartikan dalam bahasa politik Tulude adalah Rekonsiliasi (Pemersatu) yang terkotak-kotak. Selain itu, setiap budaya dan adat pasti ada unsur agamanya, dan ini luar biasa di Kabupaten Boltim kita beragam agamanya juga suku dan budayanya namun tetap harmonis, oleh karena itu kedepannya kita berencana akan melaksanakan acara adat Tulude secara besar-besaran di Kabupaten Boltim, hal ini untuk menghormati warisan dari leluhur kita, nanti kita adakan artis Mongol kita buat semeriah mungkin. Karena menurut saya Indonesia tidak akan berikrar tanpa ada budayanya, makanya mari kita hargai lestarikan budaya adat kita,” ujarnya.
Diakhir sambutannya, Sachrul pun mendoakan warga Jiko Belanga agar selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. “Semoga kita semua diberikan kesehatan kekuatan, agar apa harapan kebutuhan masyarakat Desa Jiko Belanga dapat kami penuhi, seperti jalan yang rusak kita akan perbaiki dan pemanfaatan jaringan internet,” terangnya.
Dalam upacara adat Tulude kali ini, Bupati Sachrul disematkan gelar Datung Banua oleh Ketua Adat Jiko Belanga Hendrik Martelu, atas mufakat Pemerintah Desa, tokoh adat dan masyarakat Desa Jiko Belanga. Datung Banua sendiri merupakan pemegang adat Sangihe tertinggi di Boltim. (Novianti Kansil)
Tinggalkan Balasan