Terhitung sudah 2 tahun lebih cafe ini berdiri, dan para barista pun menyebut bahwa mereka mendapatkan pelajaran berharga. Seperti yang diungkapkan Vidi, salah satu Barista kepada SINDOMANADO.COM.

“Memang awalnya sulit beradaptasi untuk disiplin dan ikut pelatihan ini, tapi lama-kelamaan saya akhirnya bisa menyesuaikan. Jujur sangat terbantu karena jadi barista enak, sehingga kedepannya saya tetap berencana jadi barista juga,” ungkapnya.

Senada diutarakan Aldo, yang sudah sempat ‘lulus’ dari Second Chance, namun memutuskan untuk bergabung kembali. Aldo jadi salah satu barista terlama di cafe ini.

“Waktu ditawari di lapas, saya langsung mengiyakan karena berpikir nanti setelah keluar akan sulit cari kerja,” tutur Aldo.

Aldo mengaku, dirinya banyak mendapatkan pelajaran di Second Chance, mulai dari membuat kopi hingga menghadapi tingkah laku pelanggan yang berbeda-beda.

Sebuah tulisan yang dipajang di Second Chance Cafe. (FOTO: Fernando Rumetor)

“Saya belajar bagaimana menjadi sabar dan melayani pelanggan dengan baik. Jadi memang saya belajar banyak hal disini,” sebutnya.

Second Chance sendiri buka dari jam 11 siang sampai 10 malam. Pengunjung bisa menikmati waktu senggang dengan melihat pemandangan pesisir Kota Manado dan indahnya lautan serta Pulau Manado Tua dan Pulau Bunaken di kejauhan.

Selain menyediakan kopi, cafe ini juga menyediakan beragam menu menarik lainnya, hingga makanan hasil kreasi UMKM di Manado. (Fernando Rumetor)