MANADO – Masih banyak orang yang enggan untuk mengambil profesi sebagai Petani, terlebih bagi anak muda masa kini.

Namun, hal itu tak berlaku bagi Agustiono Salindeho atau yang akrab disapa Andre Tio. Dirinya rela meninggalkan pekerjaan di bidang perbankan untuk masuk ke dunia pertanian.

Saat ini, lulusan S1 bidang Administrasi Negara dari Universitas Teknologi Sulawesi Utara (UTSU) ini tengah berfokus untuk menanam cabai.

Cabai sendiri merupakan salah satu bumbu makanan yang paling banyak ditemui di olahan masakan seperti di makanan-makanan khas Sulawesi Utara.

“Saya memilih menanam rica (cabai, red) karena saya lihat prospeknya sangat besar ke depan,” kata Andre saat ditemui di kebun, Senin (27/3/2023).

Andre menyebut, dirinya yang berlatar belakang pendidikan dari ilmu sosial ini, berani memulai bertani cabai dengan belajar secara otodidak.

Lelaki kelahiran Manado, 15 Agustus 1989 ini banyak melihat cara menanam cabai dari Youtube. Namun ternyata setelah coba diaplikasikan, banyak yang tak berhasil.

Dari situ dia belajar bahwa tak semua yang dimuat di Youtube bisa berhasil. Akhirnya setelah banyak percobaan Andre pun menemukan cara menanam yang tepat.

Ia awalnya mulai menanam di sekeliling rumah. Meski tak memiliki banyak bidang tanah, ia berusaha dengan meminjam lahan tetangganya.

“Waktu itu tahun 2020 pasca Covid saya berpikir daripada hanya diam-diam saja di rumah, kenapa tidak mulai menanam depan rumah, akhirnya berlanjut sampai sekarang,” beber Andre.

Setelah menanam di rumah, ternyata hasilnya lumayan. Satu kali panen ia bisa mendapatkan 30-45 kilogram cabai dari sekira 600an pohon yang ditanam. Dan dalam satu minggu dirinya bisa panen 2-3 kali.

“Hasil jualnya juga lumayan, makanya setelah itu bersama teman-teman sekolah waktu SMA saya menanam di daerah Paniki dengan lahan yang lebih luas,” ungkapnya.

Namun, karena kesibukkan dari teman-temannya, akhirnya ayah dua anak ini yang menjadi satu-satunya orang yang menanam di Kebun di Paniki tersebut.