Tak mau menyerah, kini Andre bersama salah satu temannya mencoba menggarap lahan di daerah Kelurahan Meras, Kota Manado.

Diakuinya, salah satu yang menjadi tantangan ialah saat awal-awal menggarap lahan tidur untuk dijadikan lahan bercocok tanam.

Andre bersama temannya harus menunggu sekira 5 bulan hingga akhirnya lahan di Meras tersebut benar-benar siap untuk ditanam cabai.

“Memang awalnya saja yang berat, tetapi setelah sudah tumbuh, perawatannya tinggal gampang dan kita pun memiliki waktu luang bersama keluarga Setelah dipanen, sudah tidak terlalu berat lagi untuk menanam di lahan yang sudah jadi,” bebernya.

Berbekal lahan menanam yang ada di sekeliling rumah, di Paniki dan di Meras, anak ketiga dari empat bersaudara ini coba membagikan tips menanam cabai melalui media sosial.

Youtube, Facebook, hingga TikTok dijadikan sarana untuk membagikan tips menanam. Andre menamai akun-akun media sosialnya dengan nama ‘Petani Milenial Kota Manado’.

Tak disangka, dari situlah Andre bertemu dengan salah satu pembeli yang kini sudah menjadi pelanggan setianya.

“Dari media sosial itu ada yang komen terus kita saling komunikasi, ternyata dia dari Ternate. Akhirnya sampai sekarang dia jadi salah satu pelanggan tetap saya,” tutur Andre.

Andre Tio saat ini ditemui di lahan garapan. (FOTO: Fernando Rumetor)

Tak hanya pelanggan saja, Pemerintah Kota Manado pun ternyata melihat konten-konten yang diunggah lelaki yang saat kecil bercita-cita menjadi PNS ini.

“Karena mereka melihat di media sosialnya, akhirnya dari Pemerintah Kota terlebih Dinas Pertanian mendukung dari sisi alat-alat pertanian hingga pupuk subsidi. Itu sangat membantu kita sebagai Petani,” jelasnya.

Berawal dari dukungan Pemkot Manado tersebut, ia disarankan membuka kelompok tani agar dukungan dari pihak Pemerintah bisa lebih maksimal.

Dari situ terbentuklah Kelompok Tani Milenial, dimana Andre menjadi Ketua dan anggotanya berjumlah sekira 9 orang.

Setelah 2-3 tahun menanam cabai ini, Andre pun melihat bahwa ketika Petani mendapatkan harga beli yang baik, maka perekonomian keluarga pun bisa membaik.

“Oleh sebab itu kita jangan malu untuk jadi Petani, karena saya sendiri sudah merasakan bagaimana dampak ekonomi dari menanam cabai ini,” ungkapnya. 

Andre menjadi bukti bahwa bahwa anak muda juga bisa berkecimpung di dunia Pertanian, asalkan ada kemauan dan ketekunan.

“Harus hidup mandiri dan kerja keras dalam mengejar cita-cita serta target dalam hidup,” kuncinya. (Fernando Rumetor)