MANADO – Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) jadi salah satu perhatian khusus Bank Indonesia bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Melihat berbagai fakta yang ada terkait KEK, BI Bersama Kemenko Perekonomian menggelar Seminar Penguatan KEK Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) pada Rabu (7/6/2023) di Four Points by Sheraton Manado.

Dalam kegiatan yang dihadiri perwakilan BI hingga perwakilan pemerintah daerah dari wilayah Sulampua itu membahas strategi akselerasi dan optimalisasi KEK sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di Sulampua.

Kesempatan itu, Kepala Perwakilan BI Sulawesi Selatan (Sulsel), Causa Iman Karana yang juga menjadi salah satu pembicara membeberkan empat tantangan utama dalam pengembangan KEK.

“Pertama ialah penyediaan lahan, kedua ialah penyediaan pendanaan/pembiayaan pembangunan, ketiga ialah rencana bisnis yang belum optimal dalam menarik minat investor, serta keempat adalah pemanfaatan fasilitas fiskal di wilayah KEK,” sebut Karana.

Oleh sebab itu, dirinya berharap seminar yang dilaksanakan mampu mengakselerasi sinergi dan kolaborasi, menghasilkan rekomendasi yang presisi, serta mengurai debottlenecking dan mempercepat arus investasi bagi KEK.

“Berdasarkan hasil Evaluasi Perkembangan Selama Tahun 2022 oleh Dewan Nasional KEK, beberapa KEK di Sulampua dinyatakan masih perlu didorong agar dapat berkembang secara signifikan,” ucap Karana.

Diketahui, beberapa KEK yang dima antara lain KEK Palu, KEK Bitung, KEK Likupang, KEK Morotai, KEK Sorong, dan KEK MBTK. Dimana dua dari enam KEK itu berada di Sulut.