Dalam meningkatkan produktivitas kelapa di Sulawesi Utara masih banyak dijumpai beberapa kendala yang dapat menghambat bertambahnya nilai jual produksi kopra. Kendala-kendala dimaksud diantaranya:
- petani cenderung menjual langsung hasil produksi kopranya ke pedagang pengepul (pihak swasta) atau menjual langsung hasil produksinya ke luar daerah. Masih minimnya daya tampung kopra dari petani oleh Bulog, Koperasi dan BUMDES di Sulawesi Utara akan berdampak pada jatuhnya harga kopra;
- masih rendahnya akses pembiayaan kredit usaha bagi pelaku usaha yang bergerak di sektor pengolahan turunan kelapa (khususnya kopra);
- masih kurangnya alat pengolahan produk turunan kelapa, sehingga petani kopra dalam mengolah produk tersebut banyak yang dikerjakan secara tradisional;
Rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan nilai jual produk kopra di Sulawesi Utara
Untuk mengatasi kendala yang sering dijumpai petani kopra dalam pengembangan indutri pengolahan turunan kelapa ini, Pemerintah daerah diharapkan terus mengupayakan perbaikan. Adapun rekomendasi yang bisa disampaikan untuk pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan nilai jual produk kopra:
- untuk tetap menjaga nilai jual produk kopra tetap tinggi, disetiap desa untuk lebih proaktif dengan mendirikan BUMDES dan dukungan BULOG yang dapat menampung hasil produksi petani kopra;
- kopra sebagai produk unggulan daerah, diharapkan pemerintah daerah dapat menerbitkan kebijakan subsidi bunga yang ditopang kekuatan PAD sehingga petani kopra bisa mendapatkan akses pembiayaan kredit usaha.
- memberikan bantuan berupa rumah asap (kopra), alat pengolahan minyak kelapa (skala keluarga), serta bimbingan teknis terkait pengolahan produk turunan kelapa. (***)


Tinggalkan Balasan