Tak hanya menguji penanganan saat kejadian darurat, latihan PKD juga menguji penanganan pasca kejadian, seperti penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters meeters, serta penanganan terhadap media melalui simulasi kegiatan media handling exercise.  

“Sebagai pengelola bandara, kami harus selalu siap dalam setiap kondisi demi memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa bandara,” ujar Direktur Operasi PT Angkasa Pura I MMA Indah Preastuty.

“Untuk itu, kami perlu mempersiapkan solusi untuk menghadapi berbagai macam permasalahan serta risiko yang dapat berpotensi mengganggu keamanan dan keselamatan para pengguna jasa,” sambungnya. 

“Salah satu solusinya yaitu melalui pelaksanaan latihan ini sebagai wujud sinergi yang kuat antara Angkasa Pura I dengan para pemangku kepentingan dalam menanggulangi keadaan darurat,” kata Indah.

Simulasi ancaman bom dan penanganan yang dilakukan Tim Gegana. (FOTO: istimewa)

Sementara itu, General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggus Gandeguai, menyebut bahwa pihaknya berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan optimal dan kepada penumpang.

Minggus pun memastikan bahwa kegiatan operasional di Bandara Sam Ratulangi Manado tidak terganggu selama jalannya latihan, karena pihak Bandara telah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder bandara. 

“Kami berharap dengan adanya latihan ini, kami dapat memantapkan alur koordinasi antar stakeholder bandara dan dapat menguji prosedur, kesiapan peralatan serta personel terkait penanganan kondisi darurat,” tuturnya.

Pelaksanaan latihan PKD ke-109 di Bandara Sam Ratulangi Manado ini merupakan latihan PKD kedua yang diselenggarakan oleh Angkasa Pura I di tahun 2023.

Setelah sebelumnya latihan PKD ke-108 dilaksanakan di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada bulan Mei 2023 lalu. (Fernando Rumetor)