MANADO – Misteri hilangnya baliho Calon Legislatif (Caleg) DPR-RI Dapil Sulawesi Utara, Dr. Hillary Brigitta Lasut SH. LLM, kini sedang viral di sejumlah media Online dan Tiktok.
Baliho HBL hilang di beberapa titik di Kota Manado. Dan diketahui dicabut oleh sejumlah oknum Satpol-PP dan itu bisa dilihat di beberapa Instagram dan Tiktok yang sedang viral.
Tampak juga di sejumlah video, masyarakat berhasil merekam aksi para oknum Satpol PP yang sedang mencabut baliho Hillary menggunakan mobil dinas dan dilakukan pada malam hari.
Dalam video yang berjudul “Baliho HBL dan Demokrat Sering Hilang Ternyata Karena Ini” terdengar suara masyarakat yang menyebut jika hanya baliho milik Hillary yang dicopot.
Banyak netizen yang berkomentar dan memberikan dukungannya terhadap Hillary.
“Hillary Tetap Yang Terbaik” @demsikaudis, “Hillary Maju Wagub Ato Gub Tetap HBL” @vianmuaya
Terkait kasus ini Hillary akhirnya buka suara
“Saya hanya tersenyum aja, ternyata ada tim khusus yang ditugaskan untuk mencopot baliho saya dan Partai Demokrat, bisa dicek baliho di Sulawesi Utara hanya ramai dengan satu warna saja,” Hillary.
Ketika diwawancara awak media Hillary juga menambahkan dan berharap tindakan pencopotan ini harus adil dan merata.
“Kalau memang dilarang, tim yang mencopot baliho saya seharusnya juga mencopot baliho-baliho yang lain,” ungkap Hillary.
Sebagai seorang politisi yang aktif dalam menyuarakan aspirasi masyarakat Sulawesi Utara, Hillary sangat prihatin dengan kejadian ini, terkait upaya untuk menjaga kompetisi yang adil dalam dunia politik.
“Ternyata yang dengan bangga menyatakan Sulawesi Utara 1 warna menghilangkan warna lain dengan cara yang tidak adil, untuk masyarakat dan para relawan yang sudah melapor tenang saja, yang di Atas tidak tutup mata, perbuatan curang tidak akan menentukan kemenangan,” ucap HBL dengan tenang.
Lanjut ia, sebenarnya kalau tidak ada tekanan untuk di buka bukti-buktinya ke publik tentang kasus ini, saya juga masih pikir 2 kali, untuk melaporkan para ASN dan THL ini. Karena kalau mereka di dapati melanggar UU ASN dan di berikan sanksi pelangganran kode etik dari KASN, bagaimana dengan keluarga mereka!? saya juga mau meluruskan tentang adanya dugaan dari pihak sebelah bahwa saya mencabut baliho saya sendiri, itu tidak benar, saya bukan anak orang terkaya di Sulawesi Utara yang bisa pasang baliho dan cabut sendiri pakai mobil dinas Satpol PP, ” pungkasnya. (Jasman)
Tinggalkan Balasan