MANADO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (KPw BI Sulut) mencatat adanya peningkatan penggunaan sistem pembayaran digital atau Non Tunai.
“Sampai dengan Oktober 2023 transaksi non tunai di Sulut dengan menggunakan Uang Elektronik sebesar Rp160,64 Miliar atau meningkat 21,4% (yoy) dan APMK sebesar Rp 5,53 Triliun atau meningkat 6,9% (yoy),” tutur Plh Kepala Perwakilan BI Sulut, Renold Asri, Jumat (15/12/2023).
Sehubungan dengan transaksi non tunai, Bank Indonesia terus mendorong penggunaan QRIS sebagai kanal digital SP yang cepat, mudah, murah, aman dan handal, yang mempercepat perluasan inklusi keuangan di masyarakat Sulut.
“Realisasi penambahan jumlah pengguna QRIS di Sulawesi Utara sampai dengan Oktober 2023 mencapai 166.926 atau 87,43 persen dari target tahun 2023 sebesar 190.922,” beber Renold.
Sementara itu, dari sisi volume transaksi QRIS di Sulawesi Utara mencapai 3.654.265 transaksi atau sebesar 203,47 persen dari target tahun 2023 sebesar 1.795.956 transaksi.
Adapun jumlah merchant di Sulawesi Utara berjumlah 262.014 merchant, dan nominal transaksi mencapai Rp526,43 Milyar. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan