Harga Tomat Melonjak, BI: Masih Dalam Batas Toleransi

oleh
Kepala Perwakilan BI Sulut, Andry Prasmuko. (FOTO: Fernando Rumetor)

MANADO – Akhir-akhir ini, harga Tomat di Kota Manado mengalami lonjakan hingga menyentuh Rp25 ribu per kilogram. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko pun angkat bicara terkait fenomena tersebut.

Menurut Prasmuko, kenaikan harga tomat tersebut masih dalam batas toleransi. “Karena kemarin itu harganya kan sempat jatuh banget,” bebernya saat ditemui di Kantor Perwakilan BI Sulut, Senin (29/1/2024).

“Harga saat ini kami kira adalah kompensasi bagi petani yang sempat mengeluhkan harga tomat yang terlalu rendah di tahun kemarin,” tambah Prasmuko.

Disisi lain, dirinya membeberkan bahwa kenaikan harga tomat di Sulut tak lepas dari kenaikan harga tomat secara nasional.

Kendati demikian, Prasmuko menyebut stok tomat di Manado dan sekitarnya masih surplus. Artinya angka produksi dan panen tomat dari petani masih lebih tinggi daripada konsumsi masyarakat. 

“Kita bersyukur di sini para petani masih bisa memenuhi kebutuhan kita, bahkan surplus. Tetapi memang kalau harga nasionalnya naik, harga kita juga ikut naik,” terangnya.

BI bersama TPID Sulut pun akan terus memantau pergerakan harga komoditas Tomat ini. “TPID akan mengambil langkah yang tepat untuk menangani lonjakan harga ini,” sebutnya.

Dari pantauan SINDOMANADO.COM, harga tomat di Pasar Tradisional mencapai Rp20 ribu per kilogramnya, sedangkan di Pasar Ritel Modern mencapai Rp25-30 ribu.

“Tahun lalu pernah beli hanya Rp6 ribu per kilogram, sekarang sudah Rp20 ribu per kilogram,” ucap Catotje, salah seorang pembeli tomat di Pasar Karombasan.

“Kalau di penjual keliling, sekarang 4 buah tomat dijual seharga Rp5 ribu,” tukasnya. (Fernando Rumetor)