JAKARTA – Kendati Jakarta diguyur hujan, Perayaan Kunci Taong DPP Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) berlangsung meriah di GOR Soemantri Brodjonegoro, Basketball Hall, Jakarta Selatan, pada Kamis (1/2/2024) malam.
Ratusan warga Kawanua di Jabodetabek hadir pada acara ini. Acara diawali dengan Ibadah Syukur yang dipimpin Ketua Umum Majelis Sinode GPIB, Pdt.Paulus Kariso Rumambi, serta lantunan Doa Kebangsaan yang dibawakan perwakilan beberapa agama.
Dalam khotbahnya, Pendeta Rumambi mengangkat Bacaan Alkitab Filipi 2:5-7 yang berbunyi “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”
“Makna Natal yang paling esensi bagi kita semua, adalah Natal sebenarnya adalah peristiwa yang ingin menjungkirbalikkan kebiasaan-kebiasaan kita sehari-hari,” ujar Pdt. Rumambi.
Sebab, berita sukacita bagi segala bangsa pertama-tama diberikan kepada manusia sederhana, yakni gembala-gembala. Ini ironis, karena berita diberikan kepada orang-orang tidak berpendidikan, bukan tokoh masyarakat, atau tokoh penting.
Peristiwa Natal dinyatakan di kota Betlehem kota kecil, dan kelahiran Mesias yang ditunggu ribuan tahun justru lahir di tempat hina, bukan di istana.
“Sudah di tempat hina, di palungan, dibungkus kain lampin, kain yang tempatnya membungkus kawanan anak domba yang baru lahir supaya hangat,” kata Rumambi,
Jadi peristiwa natal adalah peristiwa yang sangat kontradiktif dan ironis. Maka, seharusnya perayaan Natal mengingatkan semua umat manusia agar menjungkirbalikan kehidupan selama ini, dengan pengosongan diri, menjadi hamba. Sebagaimana Allah yang powerfull jadi powerless.
Jika hidup terus mengisi diri dengan macam-macam akan menghancurkan diri sendiri, karena mengisi diri seringkali berwatak memiliki, cenderung kuat menguasai obyek yang dimiliki. Kalau sudah punya karakteristik menguasai akan cenderung semena-mena, destruktif, dan menghancurkan.
Perayaan Sederhana Tapi Meriah
Perayaan Kunci Taong menampilkan penyanyi-penyanyi asal Kawanua antara Iain Shanna Shanon (Duta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pada tahun 2016), yang membawakan Lagu “Indonesia Pusaka” dengan suaranya yang menggetarkan jiwa hadirin yang hadir.
Gaya kocak dengan lengkingan suara khasnya penyanyi pop asal Minahasa di era tahun 1980-an Vonny Sumlang mengocok perut hadirin. Vonny berduet dengan Sandra Lintang yang juga penyanyi pop 1980 an asal Manado dalam Lagu pop Manado.
Tak mau kalah, Randy Lapian pelantun tembang rohani dan Pop Manado, juga hadir menyanyikan lagu-lagu daerah Minahasa.
Tinggalkan Balasan