Dapat Bantuan Pertamina
Usaha Wawan dan istri yang membentuk Rumah Cinta Kasih Bitung tak hanya mendapatkan perhatian dari para relawan, tetapi juga dari PT. Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Bitung.
Community Development Officer (CDO) PT. Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal (IT) Bitung, Qadri Karim, menyebut saat melakukan pemetaan social mapping untuk komunitas-komunitas yang berpotensi mendapatkan Corporate Social Responsibility (CSR) pada tahun 2023, pihaknya mendapatkan komunitas Rumah Cinta Kasih Bitung.
Setelah melewati berbagai pertemuan dan proses seleksi, Rumah Cinta Kasih Bitung pun diusulkan mendapatkan CSR dari Pertamina IT Bitung. Komunitas ini lalu resmi mendapatkan bantuan CSR sejak awal tahun 2024.
“Kami memutuskan untuk memberikan CSR kepada Rumah Cinta Kasih Bitung karena sejalan dengan tujuan perusahaan terkait tanggung jawab sosial di lingkungan ring satu perusahaan,” ucapnya.
“Kami melihat juga bahwa kegiatannya positif dan menyasar anak-anak marjinal yang ada di Pesisir Candi. Kami melihat bahwa bantuan yang akan diberikan lumayan baik untuk keberlanjutan kegiatan mereka,” sambung Qadri.

Disampaikan Qadri juga, untuk tahun pertama ini pihaknya mengajukan pemberian CSR dalam bentuk penyediaan tempat belajar, alat tulis menulis, alat peraga hingga buku-buku bacaan.
“Ini untuk mendukung aktivitas belajar mengajar mereka. Kita inginkan kegiatan belajar mengajar tidak hanya hari Sabtu saja, melainkan ada hari-hari lain,” sebutnya.
“Selain itu, kita juga memberikan bantuan saat mereka ingin melakukan beberapa kegiatan seperti saat merayakan HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus dan Hari Anak Nasional,” kata Qadri.
Dirinya pun menyampaikan bahwa Pertamina IT Bitung melakukan evaluasi setiap tahun dan berusaha untuk menyerap aspirasi dari kelompok yang diberikan CSR terkait apa-apa saja yang mereka butuhkan.
“Jadi program CSR di Pertamina yang sifatnya pemberdayaan itu biasanya dimaksimalkan sampai lima tahun kegiatan. Tiap tahun kita evaluasi dan harapannya setelah lima tahun ini mereka yang menerima CSR bisa mandiri,” ujarnya.
Meiske Yang Memberikan Beranda Rumahnya Menjadi Tempat Belajar
Tempat belajar mengajar dari komunitas Rumah Cinta Kasih Bitung sendiri berada di kediaman milik Meiske Nur Sabat, warga Lingkungan III, Kelurahan Bitung Barat Satu, Kecamatan Maesa, Kota Bitung.
Meiske menyebut, awalnya pihak dari Pertamina IT Bitung ingin menyewa rumahnya full selama satu tahun, namun ia menolak karena rumah tersebut dijadikan juga sebagai tempat berusaha.
“Pertamina IT Bitung awalnya mau sewa satu tahun namun saya tolak karena ada usaha makanan kecil-kecilan di rumah saya. Berjalannya waktu karena anak saya juga ikut di komunitas ini jadi saya gratiskan saja mereka pakai beranda rumah saya setiap hari Sabtu,” ucapnya.

“Saya senang juga karena setiap hari Sabtu anak saya ada aktivitas yang bermanfaat, tidak hanya main-main saja. Itung-itung ikut bantu juga warga sekitar,” tutur perempuan berusia 35 tahun ini.
Harapan Besar Kedepan
Wawan, sang pendiri, berharap agar anak-anak yang mendapatkan pendidikan di Rumah Cinta Kasih Bitung tak terjerumus ke hal-hal negatif dan tidak bermanfaat.
“Karena kalau pendidikan tidak baik, pola pikir tidak bagus, maka anak-anak akan cenderung melakukan hal-hal yang negatif. Saya harap mereka yang ikut di Rumah Cinta Kasih Bitung ini bisa terhindari dari hal seperti itu karena sudah mendapatkan pendidikan dari kami,” harapnya.
Dirinya pun memiliki mimpi besar agar Rumah Cinta Kasih Bitung ini bisa ekspansi dan mampu membuka cabang di titik-titik lain yang ada di Kota Bitung. “Agar lebih banyak anak lagi yang bisa kita bantu, khususnya dari sisi pendidikan dan karakter,” sebut Wawan.
“Saya berharap Rumah Cinta Kasih Bitung kedepannya juga bisa lebih bermanfaat lagi bagi generasi emas yang ada di Kota Bitung. Saya ingin anak-anak ini menjadi ‘unggulan’ dan bisa berprestasi serta meraih cita-cita mereka,” kuncinya.
Tinggalkan Balasan