MANADO – Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (KPw BI Sulut) menggelar Program dan Kurasi Produk Wirausaha Unggulan Sulawesi Utara (Wanua) dan Petani Unggulan Sulawesi Utara (Patua) 2025. 

Program ini merupakan kali ke-6 tahun yang digelar BI Sulut. Tahun ini dilaksanakan 6 Februari sampai dengan 7 Februari 2025 di Hotel Luwansa Manado.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sulut Renold Asri dalam sambutannya mengungkapkan sejak awal diluncurkan tahun 2020, program yang sebelumnya dikenal sebagai WUBI PUBI ini, telah menjadi wadah pemberdayaan wirausaha dan petani unggulan Sulut untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dan daya saing mereka.

“Saat ini Program Wanua dan Patua telah memasuki tahun ke-6, dan telah menjadi bagian dari strategi utama Bank Indonesia dalam memperkuat sektor UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah,” tutur Renold, Kamis (6/2/2025). 

“Sejak awal, program ini telah membantu mencetak wirausaha dan petani unggulan yang mampu berkontribusi bagi perekonomian Sulawesi Utara,” katanya.

Menurutnya, seiring dengan perkembangan zaman dan tantangan yang semakin dinamis, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini program Wanua Patua dilakukan beberapa penyempurnaan yang menitikberatkan pada tiga aspek penguatan. Yakni penguatan aspek produk setelah sebelumnya telah berfokus pada penguatan aspek SDM.

“Kita akan melangkah lebih jauh dengan tetap memperhatikan aspek SDM sekaligus mengakselerasi penguatan aspek produk. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing serta menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga mampu bersaing hingga ke pasar global tidak hanya domestik,” ujar Renold.

Berikutnya aspek inklusivitas karena program pelatihan Wanua dan Patua tahun ini akan diperluas dengan melibatkan tidak hanya UMKM binaan Bank Indonesia, tetapi juga UMKM mitra dan non-binaan. 

“Langkah ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak UMKM dan petani yang dapat terlibat, sehingga manfaat dari program ini dapat dirasakan secara lebih luas serta memperkuat ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tambah Renold.

Selanjutnya aspek kolaborasi di mana pelatihan Wanua dan Patua tahun ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder baik sebagai mitra kerja, fasilitator, narasumber, maupun sebagai peserta. 

“Kami ingin memperkuat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, akademisi, komunitas, dan sektor swasta, guna mengoptimalkan jangkauan serta dampak program,” ucapnya.

Program pengembangan UMKM maupun petani ini, sambung Renold, dikemas BI Sulut menjadi program WANUA PATUA PRIMA yang bermakna Program Inovasi Mitra Unggulan Sulawesi Utara.

Disebutkan juga bahwa pada tahun ini antusiasme dari pelaku usaha dan petani Sulawesi Utara terhadap program ini sangat baik. 

Sejak dilaksanakan open recruitment dengan meningkatkan standar kualitas dalam persyaratan rekrutmen, yang berlangsung sejak 10 Desember 2024 hingga 17 Januari 2025, terdapat total pendaftar mencapai 187 orang (128 Wanua dan 60 Patua).

Kemudian setelah dilakukan seleksi administrasi yang cukup ketat, terpilih total 133 peserta yang mengikuti kegiatan kurasi kali ini. 

Terdiri dari 47 peserta calon Wanua 2025, 26 peserta calon Patua 2025 serta 60 peserta alumni Wanua eksisting yang mendaftarkan diri untuk mengikuti proses kurasi demi meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka.  

Diketahui, pada kurasi tahun ini, BI Sulut menghadirkan kurator skala nasional yang merupakan pakar di bidangnya masing-masing yaitu Chef Adie Miartadi (Kurator UMKM makanan dan minuman).

Juga Wignyo Rahadi sebagai (Kurator UMKM fashion/wastra dan Kriya), dan kurasi aspek SDM yakni Desrida Tokenta Sitepu dan Toto Budiharto dari IDAS Pelatih Indonesia. (Fernando Rumetor)