MANADO – Kebahagiaan terpancad dari wajah Mercia Mikenzie Takaendengan dan Aqila Lamaka, dua anak asal Pulau Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara, yang berhasil menerbitkan buku cerita anak hasil karya mereka sendiri.

Mercia menulis buku berjudul Dunia di Bawah Katamaran, yang menggambarkan pesona laut Bunaken dilihat dari kaca kapal katamaran.

Sementara Aqila menuangkan imajinasinya dalam buku Kola Si Raja Laut, kisah tentang ikan purba Coelacanth yang sarat pesan konservasi laut.
“Rasanya senang sekali, karena untuk menulis ini saya harus banyak membaca dan mencari tahu tentang katamaran,” ujar Mercia, saat peluncuran buku, akhir pekan lalu.

Hal senada disampaikan Aqila, yang juga harus melakukan pencarian informasi mendalam sebelum menyusun ceritanya.
“Saya berharap cerita ini bisa dinikmati pembaca sekaligus bermanfaat untuk lingkungan,” tuturnya.

Keberhasilan keduanya tak lepas dari dukungan dan pendampingan Perkumpulan Literasi Sulut (PLS), yang memberikan bimbingan mulai dari pengembangan ide hingga penulisan.

“Dua anak ini bekerja sangat keras, dan hasilnya sungguh luar biasa. Buku ini bahkan dibuat interaktif, dengan barcode yang bisa dipindai untuk mendapatkan informasi tambahan tentang katamaran maupun Coelacanth,” kata Ketua PLS, Faradhila Bachmid.

Ide penerbitan buku anak bertema laut dan konservasi ini lahir dari kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

General Manager Regional IV Pelindo, Nurlaila Arbie, menyebut program ini merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan di bidang pendidikan.

“Biasanya CSR kami berupa penanaman mangrove atau bersih-bersih pantai. Tapi melalui buku ini, ada nilai lebih karena pengetahuan bisa diwariskan dan tidak akan pernah hilang,” jelasnya.

“Kami ingin masyarakat lebih mudah memahami pentingnya menjaga lingkungan, dan karya anak-anak ini menjadi langkah besar menuju tujuan itu,” sebut Arbie. (nando/*)