MANADO – Acara Indonesia Menari 2025 di Manado yang digelar di Manado Town Square pada Minggu (12/10/2025) menghadirkan maestro tari Indonesia, Didik Nini Thowok, sebagai juri utama.
Pantauan sindomanado.com, sebanyak 500 peserta dari berbagai daerah, mulai dari Sulawesi Utara hingga Maluku Utara, ikut memeriahkan acara dengan semangat dan antusiasme tinggi.
Setelah melalui proses seleksi dan penilaian, pemenang Indonesia Menari 2025 di Manado diumumkan, yakni Juara 1 diraih oleh Sanggar Gendang Gamalama dari Ternate yang mendapatkan uang pembinaan senilai Rp15.000.000.
Juara 2 dimenangkan oleh Pajongge Dancer dari Gorontalo yang mendapatkan uang pembinaan senilai Rp12.500.000, dan Juara 3 diraih oleh Sanggar Seni Sengghigilang dari Manado yang mendapatkan uang pembinaan senilai Rp10.000.000.
Sebagai juri utama, Didik Nini Thowok mengaku terkesan dengan semangat dan antusiasme para peserta yang datang dari berbagai daerah.
“Mungkin surprise karena ternyata dilihat dari minat peserta, seniman-seniman di Manado bahkan dari luar Manado pun sangat antusias untuk ikut kompetisi ini,” ujar Didik.
“Hal seperti ini penting agar generasi muda semakin sadar mencintai budaya sendiri. Kita boleh belajar budaya luar, tapi jangan sampai lupa akar budaya Indonesia. Tradisi harus dipertahankan dan dikembangkan supaya tetap digemari oleh generasi muda,” jelasnya.
Didik juga menambahkan bahwa penilaian dilakukan secara komprehensif mencakup komposisi, kreativitas, kekompakan, hingga kostum penampilan.
“Untuk memilih juara itu tidak mudah karena hampir semua peserta tampil luar biasa. Yang belum menang jangan berkecil hati, terus belajar dan berlatih supaya tahun depan tampil lebih matang,” pesannya.
Adapun penyelenggaraan Indonesia Menari 2025 ini juga terselenggara dengan dukungan Savoria, Wings Group Indonesia, Dermaster, dan Derma Express, serta Manado Town Square.
“Melalui #MenaridiMall, kita bukan hanya menampilkan tarian, tetapi merayakan keberagaman dengan bergerak bersama,” ungkap Billy Gamaliel, Program Manager Indonesia Kaya.
Dirinya mengucapkan selamat kepada para pemenang, sekaligus menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan semangat, kreativitas, dan kecintaan mereka terhadap budaya Indonesia.
“Semoga Indonesia Menari terus menjadi inspirasi bagi generasi masa kini dan mendatang untuk melestarikan warisan Nusantara,” tutup Billy.
Penyelenggaraan Indonesia Menari 2025 di Manado, bersama sepuluh kota lainnya di seluruh Indonesia, menjadi wujud nyata bagaimana semangat kolektif dapat menghadirkan perayaan budaya yang meriah, inklusif, dan menginspirasi.
Indonesia Kaya adalah sebuah inisiatif budaya dari Bakti Budaya Djarum Foundation, yang mengemban peran untuk memperkenalkan, melestarikan, dan menghidupkan kembali kekayaan budaya Indonesia melalui pendekatan yang modern dan interaktif.
Sejak awal berdirinya, Indonesia Kaya telah menjadi ruang yang mempertemukan seni, tradisi, dan masyarakat dalam satu wadah yang inklusif dan inspiratif.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Indonesia Kaya menghadirkan empat entitas utama yang menjadi pilar dalam melestarikan dan merayakan budaya bangsa yang dapat diakses dan digunakan secara gratis oleh masyarakat Indonesia.
Pertama ialah indonesiakaya.com sebagai portal digital yang menyajikan lebih dari 2.000 informasi budaya yang terbagi menjadi empat elemen yaitu pariwisata, kesenian, tradisi, dan kuliner Indonesia.
Kedua ialah Galeri Indonesia Kaya di West Mall Grand Indonesia lantai 8 Jakarta yang diresmikan pada 10 Oktober 2013.
Ketiga ialah Taman Indonesia Kaya di Semarang sebagai ruang publik yang didedikasikan untuk masyarakat dan dunia seni pertunjukan yang diresmikan pada 10 Oktober 2018; serta keempat yakni Rumah Budaya Indonesia Kaya yang masih dalam proses pembangunan.
Situs www.indonesiakaya.com juga menjadi rumah digital bagi program-program lainnya, seperti Ruang Kreatif, Indonesia Menari, dan berbagai kegiatan menarik bagi para penikmat seni yang sedang di rumah.
Salah satunya #MusikalDiRumahAja yang mengangkat cerita rakyat Indonesia dengan adaptasi dari segi cerita dan penggunaan teknologi secara online pada 2020 yang lalu.
Penikmat seni juga dapat menikmati Serial Musikal Nurbaya yang terinspirasi dari novel Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai karya Marah Rusli dan Serial Musikal Payung Fantasi yang terinspirasi dari kisah dan karya Ismail Marzuki yang dapat diakses di akun YouTube Indonesia Kaya. (nando)
Tinggalkan Balasan