MANADO – Wakil Gubernur Steven Kandouw menghadiri kegaitan Gerakan Nasional (GN) 1000 Startup Digital dalam rangkaian Acpipelatic and Island States (AIS) and Business Summit 2019 di kawasan Megamas, Manado, Rabu (30/10/2019).

Kegiatan 1000 Starup Digital yang dikemas dalam ‘Road to Ignition 2020’ ikut menghadirkan para delegasi negara peserta AIS Forum 2019. Berbagai kondisi dan situasi bahkan peluang potensi ecotourism masing-masing negara dipaparkan di hadapan ribuan kaum milenial yang memadati lokasi kegiatan.

Wagub Kandouw yang ikut menjadi pembicara menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kemenko Maritim dan Investasi RI yang telah memilih Sulut sebagai lokasi penyelenggaraan AIS Forum 2019.

Menurutnya, Gerakan Nasional 1000 Starup Digital yang melibatkan para pebisnis nasional dan internasional menjadi nilai tambah tersendiri bagi kaum milenial Sulut untuk menambah pengetahuan, membuka cakrawala berpikir kaum milenial untuk menatap sukses kedepan di Era Revolusi Industri 4.0.

“Mewakili Pak Gubernur Olly Dondokambey, saya mengucapkan terima kasih sekali kepada Pak Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Pak Dirjen dan dan panitia penyelenggara AIS Forum 2019. Karena, kegiatan internasional ini memiliki manfaat yang banyak sekali,” ungkapnya.

Kandouw mengakui ada empat keuntungan dari kegiatan berskala internasional yang berlangsung di Sulut ini. Pertama, kehadiran negara-negara peserta AIS Forum 2019 membuat negara-negara itu menyaksikan langsung dan tahu Indonesia, tidak saja hanya Bali, akan tetapi, mereka tahu nama Kota Manado dan Provinsi Sulut.

Kedua, lanjut dia, pemerintah dan masyarakat Provinsi Sulut membuktikan kembali bahwa berbagai ivent dan exhibition berskala internasional sudah pantas dan bisa dilaksanakan di daerah ini.

“Ini membuktikan ke dunia internasional, bahwa event apa saja bisa dibuat di Sulut,” tandas Wagub Kandouw.

Ketiga, sambung dia, arus penumpang untuk penerbangan menuju Bandara Sam Ratulangi Manado, terus meningkat dan selama pekan ini, akan naik dari biasanya.

“Keempat, hari ini kaum milenial kita mendapatkan pencerahan, mendapatkan ilmu baru tentang bagaimana startup digital ini ke depan akan menguasai dunia. Era-nya Revolusi Industri 4.0, bagaimana kaum milenial Sulut kita ini bisa go internasional,” tuturnya.

Kandouw menuturkan, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital and Business Summit 2019 men-drive kaum milenial Sulut untuk bisa menjatuhkan pilihan pada masa depan mereka.

“Ini saatnya anak-anak muda kita menentukan pilihan road map mereka kedepan, mau seperti apa ? Ini saatnya. Jadi bagi saya, acara ini luar biasa bagus. Side event dari AIS ini, dimana ada Startup Meeting Business Summit, yang diikuti kaum milenial kita,” bebernya.

Dia menilai, startup digital ini menjadi dambaan dan harapan kaum milenial Sulut dengan memacu diri untuk maju dan sukses nanti. Pemerintah pusat melalui Kemenko Maritim dan Investasi memberikan satu kesempatan emas dan luar biasa buat anak-anak muda Sulut untuk berprestasi.

“Sehingga kaum milenial menyadari bahwa dirinya di-drive untuk sesuatu yang bermanfaat untuk masa depannya. Sehingga SDM mereka tidak ketinggalan, karena startup digital ini sangat bagus untuk masa depannya,” tuturnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Purnama Sadewa menyatakan, kegiatan Gerakan Nasional 1000 Starup Digital ini merupakan inkubator atau upaya pihaknya untuk menghidupkan, bahkan menjadikan banyak unicorn baru Indonesia, yang sebelumnya berdiri dan tumbuh sendiri.

“Namun dengan gerakan nasional ini, justru kita menginginkan adanya suatu gerakan yang betul-betul mendasar, dimana tumbuh unicorn yang betul-betul didesain dengan baik, sehingga kita bisa punya unicorn yang banyak dan besar dan berkelas dunia,” jelasnya.

“Saya optimis kedepan kaum milenial ini akan membawa perubahan, dimana awal perubahan ini kita lakukan dari tempat ini, Manado, Sulawesi Utara,” ungkapnya. (rivco tololiu)