TOMOHON – Dalam kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Subandi menekankan percepatan pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Dalam hal ini panas bumi yang memiliki efek pengganda untuk sektor pembangunan lainnya, diantaranya memajukan pariwisata alam di masa pandemi.
“Kementerian PPN/Bappenas ditugaskan untuk mengunjungi daerah-daerah wisata unggulan nasional, salah satunya Sulawesi Utara, dalam rangka mendorong sektor industri dan ekonomi tetap berjalan dan produktif di masa pandemi Covid-19. Dalam kesempatan ini, kami berkunjung ke PLTP Lahendong untuk mengetahui dua program besar Prioritas Nasional (PN) di Sulawesi Utara, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Bitung dan Kawasan Industri Likupang. Kita ingin dengan adanya dua PN ini, ada kerja sama berbagai pihak yang nantinya mendukung wilayah Sulawesi Utara dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” ungkap Deputi Subandi,” Jumat (20/11) lalu.
Di tempat terpisah, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Arifin Rudiyanto mengunjungi Pusat Edukasi Kepanasbumian dan SDM (Geothermal Education Centre) dan Pariwisata berbasis Panas Bumi (Geothermalpark/ Blue Lagoon) yang dibidik sebagai fasilitas pembelajaran publik tentang panas bumi.
Sarana edukasi yang didukung PT Pertamina Geothermal Energy, Universitas Gadjah Mada, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Lahendong ini berkontribusi dalam upaya menciptakan iklim kondusif pengembangan energi panas bumi di Indonesia serta mewujudkan Inspiring Park agar warga yang tinggal di lingkungan panas bumi dapat melakukan aktivitas perekonomian berbasis sumber daya panas bumi.
“Tujuan kami melakukan kunjungan ke wilayah geotermal adalah dalam rangka melakukan transformasi ekonomi di berbagai wilayah di provinsi yang dituju, dalam hal ini Sulawesi Utara, khususnya setelah pandemi sehingga kami mencari pola-pola percepatan transformasinya melalui keunggulan atau potensi setempat,” tandasnya. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan