MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat Perekonomian Sulut pada tahun 2024 tumbuh sebesar 5,39 persen, mengalami sedikit perlambatan dibandingkan tahun 2023 yang tumbuh sebesar 5,48 persen.
Kendati mengalami perlambatan, namun pertumbuhan ekonomi Sulut ini masih lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2024 yang tercatat sebesar 5,03 persen.
Adapun jika dilihat lebih dalam, pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha, kecuali lapangan usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang yang mengalami kontraksi sebesar 0,24 persen.
“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Jasa Lainnya yakni sebesar 10,97 persen,” papar Kepala BPS Sulut, Aidil Adha dalam konferensi pers di Kantor BPS Sulut, Rabu (5/2/2025).
Lapangan usaha Jasa Lainnya tumbuh signifikan seiring dengan peningkatan jumlah pengunjung tempat rekreasi serta peningkatan aktivitas partai politik menjelang masa Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Berbagai event hiburan, olahraga, dan lainnya yang diadakan di Sulawesi Utara baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional selama tahun 2024 juga turut berkontribusi pada pertumbuhan positif lapangan usaha ini.
Selanjutnya, pertumbuhan tertinggi kedua ialah sektor lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh sebesar 9,84 persen, serta Jasa Pendidikan sebesar 6,92 persen.
“Pertumbuhan lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib didorong oleh peningkatan realisasi belanja pegawai pada tahun 2024,” kata Aidil.
Faktor utama yang berkontribusi termasuk kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan ASN, pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) ASN yang mencakup gaji dan tunjangan kinerja sebesar 100 persen, serta Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja (P3K) tahun 2024.
Sementara itu, lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh sebesar 6,76 persen. Sedangkan lapangan usaha Informasi dan Komunikasi serta Transportasi dan Pergudangan masing-masing tumbuh sebesar 6,01 persen dan 5,97 persen.
Adapun struktur perekonomian Sulut menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada tahun 2024 didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Konstruksi; serta Industri Pengolahan dengan share masing-masing sebesar 20,59 persen; 13,65 persen; 11,62 persen; 10,70 persen; dan 10,62 persen.
“Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sulawesi Utara mencapai 67,18 persen,” tutur Aidil.
Jika ditinjau dari masing-masing sumber pertumbuhan ekonomi Sulut tahun 2024, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 1,05 persen, diikuti Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,76 persen; serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,60 persen. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan