MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) bersiap menyukseskan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) yang akan digelar serentak di seluruh Indonesia.

Sensus yang dilakukan setiap sepuluh tahun sekali ini akan menjadi yang kelima kalinya setelah sebelumnya dilaksanakan pada 1986, 1996, 2006, dan 2016.

Kepala BPS Sulawesi Utara, Aidil Adha, menyatakan bahwa SE2026 memiliki peran strategis dalam menyediakan data dasar seluruh kegiatan ekonomi di Tanah Air.

“Sensus Ekonomi 2026 akan menjadi landasan penting bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional, terutama dalam mendukung transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya dalam kegiatan HSN Connect Media Gathering and Awarding Day yang digelar di Kantor BPS Sulut, Kamis (18/9/2025).

SE2026 akan menjawab berbagai isu penting seperti daya saing usaha, peta perekonomian wilayah, peran UMKM dalam perekonomian nasional, penerapan ekonomi digital dan ekonomi lingkungan, serta tantangan pengembangan usaha baru.

Menurut Aidil, SE2026 akan menyajikan tiga informasi utama, yaitu:

  1. Informasi struktur ekonomi
  2. Informasi karakteristik usaha
  3. Informasi ekonomi digital dan ekonomi lingkungan

“Data ini akan menjadi dasar penyusunan kebijakan ekonomi, termasuk pengembangan sektor-sektor strategis dan pemetaan potensi usaha di daerah,” tambahnya.

Pelaksanaan SE2026 akan mencakup seluruh lapangan usaha kecuali sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang sudah tercatat dalam Sensus Pertanian 2023.

Pengumpulan data dilakukan melalui dua fase, yakni CAWI (Computer-Assisted Web Interviewing) selama satu bulan untuk perusahaan besar dan PAPI (Paper and Pencil Interviewing) selama dua bulan untuk perusahaan mikro, kecil, dan menengah.

Sebagai inovasi, BPS juga menyiapkan landing page dan chatbot “Tanya Bung Itung” berbasis Artificial Intelligence untuk mempermudah masyarakat mengakses informasi seputar SE2026.

“Dengan dukungan teknologi dan partisipasi masyarakat, kami optimistis SE2026 akan menghasilkan data ekonomi yang lengkap, akurat, dan mutakhir,” pungkas Aidil Adha. (nando)