Oleh: Raja Alfredo Siregar, Christian Elric Koba
Rupiah menjadi wujud nyata kehadiran negara dalam menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia, bahkan hingga ke pelosok negeri. Sebagai otoritas yang memiliki mandat moneter, Bank Indonesia memegang tanggung jawab pengelolaan Rupiah dari hulu ke hilir mulai dari perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan, penarikan, hingga pemusnahan uang tidak layak edar. Dalam pelaksanaannya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) di daerah menjalankan perannya melalui penerapan fungsi Front Office yang menghadirkan layanan langsung bagi masyarakat. Peran ini diwujudkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara melalui segudang kegiatan operasional yang beragam, mulai dari layanan kas, distribusi uang Rupiah untuk menjamin ketersediaan uang layak edar dalam pecahan dan jumlah yang cukup, serta edukasi Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah sebagai upaya menanamkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga uang Rupiah sebagai simbol negara.
Peran tersebut menjadi semakin penting mengingat karakteristik geografis Provinsi Sulawesi Utara yang berbatasan langsung dengan Filipina di sebelah utara Laut Sulawesi. Komitmen Bank Indonesia tidak hanya melalui layanan kas sehari-hari, tetapi juga menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses, bahkan hingga batas terluar negara. Upaya ini tidak hanya memastikan kelancaran peredaran Rupiah, namun juga merupakan bagian dari misi besar dalam menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia. Sejalan dengan itu, Bank Indonesia Sulawesi Utara melaksanakan program Kas Keliling 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) serta Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) sebagai program inisiatif tahunan yang telah berjalan sejak tahun 2012 sebagai wujud nyata kehadiran negara hingga pelosok Nusantara. Melalui ERB, Bank Indonesia berkolaborasi bersama TNI Angkatan Laut untuk memastikan masyarakat di wilayah 3T memperoleh akses terhadap uang Rupiah yang berkualitas dan layak edar dalam jumlah dan pecahan sesuai, sekaligus memperkuat upaya pencegahan peredaran uang palsu di daerah-daerah terpencil.

Pada tahun 2025 Bank Indonesia Sulawesi Utara kembali melaksanakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) untuk menyapa saudara-saudara kita di wilayah perbatasan utara Sulawesi. Selama tujuh hari, pada 19–25 Agustus 2025, tim Bank Indonesia Sulawesi Utara bersama TNI Angkatan Laut menempuh perjalanan laut untuk menjangkau empat pulau terdepan yaitu Kahakitang, Nusa, Marore dan Tahuna di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu dan terkadang harus menghadapi ombak yang cukup besar, tim ekspedisi tetap berlayar diselimuti semangat yang kuat untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu memastikan Rupiah hadir di mana pun masyarakat Indonesia berada. Selama pelaksanaan ERB, layanan kas keliling 3T menjadi ujung tombak kegiatan dengan membawa modal kerja sebesar Rp5,07 miliar dengan realisasi penyerapan sebesar Rp4,93 miliar dan melayani ±1.250 orang penukar. Kegiatan ini memastikan uang Rupiah layak edar tersedia di masyarakat dan mendukung kelancaran transaksi tunai di wilayah-wilayah yang jauh dari jangkauan perbankan.

Tak hanya kas keliling, Bank Indonesia Sulawesi Utara juga secara konsisten terus menanamkan nilai-nilai dan semangat nasionalisme melalui Sosialisasi dan Edukasi CBP Rupiah. Di setiap pulau yang disinggahi, kegiatan edukasi dilaksanakan di kantor kecamatan dan dihadiri rata-rata 120 orang peserta, terdiri dari pelajar, perangkat desa dan masyarakat umum. Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk lebih mengenali ciri-ciri keaslian Rupiah, memahami pentingnya merawat uang dan menumbuhkan rasa bangga terhadap uang Rupiah. Antusiasme peserta semakin menggambarkan kebanggaan generasi muda terhadap uang Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara.
Melalui Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Bank Indonesia bersinergi bersama TNI Angkatan Laut menunjukkan kehadiran negara hingga wilayah perbatasan untuk terus memperkuat kedaulatan ekonomi sekaligus kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setiap lembar Rupiah bukan hanya alat tukar, melainkan bukti kepercayaan, kemandirian dan persatuan bangsa. Ketika Rupiah beredar hingga ke pulau-pulau terluar, bukan hanya sekadar uang yang hadir, tetapi merupakan wujud nyata negara yang selalu menyapa rakyatnya. Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat komitmen untuk menjaga kedaulatan Rupiah melalui pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat berikutnya serta berbagai kegiatan pengelolaan uang Rupiah sebagai simbol kedaulatan dan alat pemersatu bangsa.


Tinggalkan Balasan