Tag: BOM

  • Ini Fakta-Fakta Serangan di Mabes Polri dan Bom Bunuh Diri Makassar

    Ini Fakta-Fakta Serangan di Mabes Polri dan Bom Bunuh Diri Makassar

    JAKARTA – Serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) menjadi awal aksi terorisme di tahun ini. Polisi melalui Detasemen Khusus (Densus) 88 bergerak cepat meringkus sejumlah orang yang dicurigai berjejaring dengan terduga pelaku.

    Belum hilang duka di Makassar, aksi terorisme kembali terjadi di Ibu Kota Negara, tepatnya di Markas Besar Polri , Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Seorang perempuan yang diduga sebagai teroris menenteng pistol dan menerobos masuk kantor pusat Korps Bhayangkara. Bahkan, ia sempat melepaskan enam kali tembakkan sebelum akhirnya ditembak mati.

    Berikut fakta-fakta aksi terorisme di Makassar dan Mabes Polri sebagaimana dirangkum MNC Portal, Kamis (1/4/2021):

    1. Terduga Teroris Generasi Milenial
    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar adalah generasi milenial kelahiran 1995. Keduanya adalah pasangan suami istri.

    Sedangkan ZA, terduga teroris di Mabes Polri masih berusia 25 tahun alias generasi milenial. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan ZA merupakan mantan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi yang telah di drop out (DO) pada semester lima.

    2. Membawa Bom dan Senpi
    Terduga teroris di Gereja Katedral Makassar melancarkan aksinya dengan cara meledakkan diri melalui bom yang sudah ada di tubuhnya. Sedangkan terduga teroris di Mabes Polri melancarkan aksinya dengan senjata api. ZA, sempat melepaskan tembakan sebanyak enam kali sebelum akhirnya ditembak mati polisi.

    3. Libatkan Perempuan
    Aksi terorisme di Makassar maupun Mabes Polri sama-sama melibatkan perempuan. Dalam insiden Makassar, pelaku pengeboman berjumlah dua orang yang terdiri dari pasangan suami istri. Sedangkan terduga pelaku di Mabes Polri melancarkan aksinya seorang diri alias lone wolf. Ia adalah ZA, perempuan kelahiran 1995 atau generasi milenial.

    4. Pola Senyap dan Koboi
    Aksi terorisme di Makassar terbilang senyap. Tanpa dinyana, sebanyak dua orang yang berboncengan di satu motor hendak menerobos masuk Gereja Katedral. Akan tetapi, usaha terduga pelaku kandas karena dihalangi oleh petugas keamanan. Hanya dalam hitungan detik, bom bunuh diri pun terjadi hingga menewaskan pelaku dan melukai sejumlah orang lainnya.

    Sedangkan aksi terorisme di Mabes Polri bak koboi. Terduga pelaku menenteng pistol saat menerobos masuk markas pusat Korps Bhayangkara. Terduga bahkan sempat melepaskan tembakan enam kali secara sporadis sebelum akhirnya ditembak mati.

    (Sumber: sindonews.com)

  • Surat Wasiat Pelaku Bom Makassar dan Penyerang Mabes Polri Mirip

    Surat Wasiat Pelaku Bom Makassar dan Penyerang Mabes Polri Mirip

    JAKARTA – Surat wasiat yang ditinggalkan terduga teroris, baik pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan maupun penyerang Mabes Polri Jakarta Selatan, memiliki kemiripan.

    Berikut ini surat wasiat yang dibuat oleh teroris Muh Lukman Alfariz, pelaku pengeboman di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) Pukul 10.20 WITA.

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Wasiat kepada orang yang saya cintai karena Allah

    Wahai Ummy ku, minta maafka kalo ada salahku baik perilaku maupun lisanku, jangan ki lupa senantiasa beribadah kepada Allah dan jangan ki tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkanki di Surganya.

    Ummy sekali lagi minya maaf ka, ku sayang sekali tapi Allah lebih menyayangi hambanya.

    Makanya saya tempuh jalanku sebagai mana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan ki dan bisa ki kembali berkumpul di surga.

    Satu ji pesanku buat kita ummy, berhenti ambil uang bank, karena uang bank itu riba dan tidak diberkahi oleh Allah.

    Ini ada uang simpananku 2.350.000 untuk bayar pinjaman di bank dan itu uang kontrak rumahku masih ada 5 bulan di karyawan laundrynya mus. 500.000/bulan na kontrakan ambil meri tiap bulan, simpan ki untuk bayar pinjaman.

    Pitto, minta maaf ka kalau ada salahku dek, baik itu lisanku maupun perbuatanku dulu.

    Satu pesanku untuk kau dek, jaga ummy baek-baek. Kau mami bisa jaga ummy dan jangan juga malas-malasan sholat dan jangan i bergaul-gaul, fokus saja bantu ummy.

    Istiqomah ki semua di jalan ini nah ummy, Pitto dan keluarga ku yang saya cintai karna Allah, semoga Allah kumpulkan ki di surga dan semua sodarahnya dan keluarga bapakku

    Muh. Lukman Alfariz

    Sedangkan ini adalah surat wasiat yang ditinggalkan Zakiah Aini, penyerang Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) pada sekitar pukul 16.30 WIB.

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Wasiat kepada orang yang saya cintai karena Allah

    Wahai mamaku, maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga. Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT dan jangan tinggalkan salat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga.

    Mama, sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama Mama. Tapi Allah lebih menyayangi hamba-Nya, Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk Mama dan keluarga di akhirat.

    Pesan Zakiah untuk Mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah.

    Pesan berikutnya agar Mama berhenti bekerja menjadi Dawis yang membantu kepentingan pemerintah thogut.

    Pesan berikutnya untuk kaka agar rumah Cibubur jaga Dede dan mama, iadah kepada Allah, dan tinggalkan penghasilan dari yang tidak sesuai jaran Islam, serta tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku mempunyai ilmu, dekati ustad/ulama, tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir Ahok dan memakai hijab kak. Allah yang akan menjamin rezeki kak. Maaf ya kak, Zakiah tidak bisa membalas semua pemberian kakak…

    Untuk Mba Leli agar memperingatkan Mama, jaga Mama ya Mba. Untuk Bp, jangan tinggalkan ibadah solat 5 waktu, maafin ya Mba, pe kalau ada salah lisan dan lainnya. Jaga mama, ayah, dede baik-baik.

    Mama, Ayah, semua lihat di samping itu adalah tingkatkan amalan. Insya Allah dengan karunia Allah amalan jihad Zakiah akan membantu memberi syafaat kepada keluarga di akhirat. Jihad adalah tertinggi dalam Islam.

    Inti pesan Zakiah kepada mama dan keluarga adalah agar tidak mengikuti kegiatan pemilu. Karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah bersumber Alquran-Assunah.

    Demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu, berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar.

    Sekali lagi maafkan Zakiah ma, ayah, kakak, Mba Leli, awi, Bpe, ka Effa, dede, Baim, Kevin, semuanya. Maafkan bila ada salah kata dan perbuatan. Semoga Allah kumpulkan kembali di surga-Nya. Amiinn….

    Zakiah Aini

    (Sumber: sindonews.com)

  • Orang Tua Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar Datangi Polda Sulsel

    Orang Tua Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar Datangi Polda Sulsel

    MAKASSAR – Keluarga dan orang tua dari salah satu pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, mendatangi Posko Ante Mortem DVI Biddokes Polda Sulses, Senin (29/3/2021) pagi.

    Kedatangan keluarga dan orang tua dari Dewi, salah satu pelaku bom bunuh diri , untuk memberikan keterangan ante mortem yang meliputi pemeriksaan ciri-ciri medis, pencocokkan data gigi dari pelaku, pemeriksaan ciri-ciri properti yang digunakan terakhir kali, dan pengambilan sampel DNA.

    Hal ini dilakukan, untuk mencocokkan seluruh data diri antara keluarga dan orang tua dari salah satu pelaku bom bunuh diri . Hingga kini, kedua jasad pelaku bom bunuh diri masih disimpan di ruang mayat Biddokes Polda Sulsel, dengan pengamanan ketat aparat kepolisian bersenjata lengkap.

    Sementara itu, 12 warga yang menjadi korban akibat terkena dampak ledakan bom , masih menjalani perawatan intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bhayangkara Polri Makassar.

    (sumber: sindonews.com)

  • Korban Bom di Depan Gereja Katedral Makassar Sebanyak 21 Orang

    Korban Bom di Depan Gereja Katedral Makassar Sebanyak 21 Orang

    MAKASSAR – Korban akibat ledakan bom bunuh diri berjumlah 21 orang. Dua korban tewas merupakan bomber berjenis kelamin pria dan wanita. Sementara sisanya adalah korban luka-luka beragam kategori, baik berat, sedang dan ringan.

    Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan mengutarakan para korban awalnya dirawat di rumah sakit berbeda di Makassar. “RS Bhayangkara, RS Pelamonia, RS Stella Maris, RS Akademis, dan RS Siloam Makassar,” ucapnya.

    Namun, beberapa korban sudah dinyatakan membaik, karena hanya mengalami luka ringan. Saat ini ada 13 pasien dirawat di RS Bhayangkara. Sebelas orang dirawat di ruang perawatan. “Sisanya di ICU. Saat ini kondisi pasien mulai membaik,” tukasnya.

    Para korban juga dijenguk langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Hadi Tjahyanto, dan para petinggi Polri lainnya.

    Sigit memastikan akan memberikan perawatan terbaik kepada korban. “Tidak usah khawatir mengenai masalah pelayanan yang akan di berikan dan Negara pasti memberikan pelayanan yang terbaik untuk korban,” tegasnya.

    Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Atmojo Suroyomengutuk memastikan para korban bom merupakan tanggung jawab negara. “Salah satu bentuk tanggung jawab itu adalah pemberian bantuan medis,” jelasnya.

    Hasto menjelaskan, pemberian bantuan medis bagi para korban diberikan sesaat setelah terjadinya tindak pidana terorisme.

    Hal itu diatur Pasal 35E (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi Undang-Undang.

    Pada Pasal 35E (1), lanjut Hasto, disebutkan secara jelas pemberian bantuan medis dilaksanakan lembaga yang menyelenggarakan urusan di bidang pelindungan saksi dan korban korban, serta dapat bekerja sama dengan instansi/lembaga terkait.

    “LPSK meminta semua rumah sakit yang menangani para korban dapat memberikan pelayanan terbaiknya. Semua pembiayaan akan ditanggung LPSK sebagaimana amanat undang-undang,” tegas Hasto.

    (sumber: sindonews.com)

  • Ibadah Bersama Pendukung dan Relawan, Olly Bagi Cerita Semangatnya Membantu Pembangunan Rumah Ibadah

    Ibadah Bersama Pendukung dan Relawan, Olly Bagi Cerita Semangatnya Membantu Pembangunan Rumah Ibadah

    MINUT – Olly Dondokambey, calon gubernur Sulawesi Utara (Sulut) beribadah bersama Militan Ungu Muda, Barisan Obor Muda (BOM) dan Relawan Sinar Kasih di kediamannya, Kolongan, Minahasa Utara, Sabtu (7/11/2020).

    Dengan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19, setiap peserta diwajibkan dilakukan rapid test terlebih dahulu kemudian menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

    Pelaksanaan ibadah bersama Pembina Remaja dan Pemuda Gereja berjalan dengan penuh hikmah dan sukacita.
    Ibadah yang dipimpin Pnt Stevie Kaligis yang dalam khotbahnya mengatakan bahwa karena Anugerah Tuhan kita bisa bertemu dan ibadah bersama.

    “Dengan penuh rasa syukur mari kita siapkan hati kita untuk membaca dan merenungkan firman,” ucap Pnt Kaligis dihadapan seluruh Militan Ungu Muda, Barisan Obor Muda (BOM) dan Sinar Kasih.

    Dengan mengangkat tema Kepemimpinan adalah Teladan, Kaligis mencontohkan raja Daud dalam perjalanan kepemimpinannya.
    Koordinator Militan Ungu Muda Fransiskus Enoch mewakili seluruh Pembina Remaja dan Pemuda yang tergabung dalam Militan Ungu Muda, Barisan Obor Muda (BOM) dan Sinar Kasih berterima kasih pemberian diri sebagai warga negara yang baik.

    Sementara itu, Calon Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang juga Ketua Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPH-PGI) berterima kasih dan mengajak semua pemuda dan pembina remaja gereja untuk terlibat dalam Pilkada Serentak 2020.

    Pada kesempatan itu, Olly pun menceritakan kenapa dia sangat bersemangat membantu membangun gereja serta rumah rumah ibadah.

    “Pemilu tahun 1999 waktu itu abis krismon pesawat Bouraq ke Jakarta harga Rp1,7 juta. Kita dorang tunjuk jadi ketua pembangunan gereja di Pondok Gede, pas sementara itu kita juga sementara bacalon DPR, jadi memang banyak anggaran yang mo kaluar. Singkat cerita gereja so klar biar cuma tutup seng, kursi belum ada dan sarana lain dalam greja. Kita bilang pendeta resmikan saja biar belum klar dan akhirnya ketua sinode GPIB resmikan,” cerita Olly lewat kesaksiannya.

    Lanjut Olly, saat balik Manado dia ikut kampanye Pilcaleg tapi gagal waktu itu. Ia merenungkan kegagalan tersebut, dan setelah dipikir kenapa ia gagal, salah satunya ialah tugas pembangunan gereja yang tidak tuntas.

    Dia pun langsung balik Jakarta kumpul kembali panitia pembangunan di Pondok Gede dan menyelesaikan sisa tugasnya hingga selesai.

    “Akhirnya gereja selesai semuanya lengkap dengan isi, 2 pastori juga tuntas, ada Taman Kanak Kanak semuanya luas total hampir 2 hektar. Ini semua karena kemurahan Tuhan,” ujarnya disambut tepuk tangan para penatua.

    Saat tahun 2004, Olly melanjutkan kesaksiannya dia dipanggil alm Theo Safei dan diperintahkan mencari mantan jendral di Sulut untuk dicalonkan sebagai anggota DPR RI nomor urut 1.
    Hasilnya tak ada yang bersedia, diapun melaporkan kembali ke Theo Safei hingga akhirnya Olly lah yang ditunjuk menjadi nomor urut 1 dan membawanya menjadi anggota DPR RI. Sejak itupun dia mulai rajin membantu pembangunan rumah ibadah.

    “Saya rasa ini semua rencana dari Tuhan dan wajib berkat ini dikembalikan,” ujar Olly.

    Berkat pun terus dia rasakan hingga kini, meski tidak sedikit tantangan dan cobaan dia hadapi, mulai dari diperiksa KPK hingga persoalan lain.

    “Sampe hari ini APBD Sulut torang banyak bantu tempat ibadah, jika kita bekerja dan punya komitmen pasti tak ada hambatan.

    Jadi politikus itu harus punya jantung 3 karena lawan ajar trus, tapi bersama
    Tuhan Yesus badai menerpa akan dilewati, pun sebagai warga gereja harus punya sikap. Buku saya berjudul Politik Adalah Sarana Keselamatan, jadi kebijakan politik yang baik bisa jadi sarana yang baik. PDIP tak pernah calonkan terpidana karena politik itu etika proses panjang. Coba baca di Ibrani 2 ayat 1, intinya jangan terbawa arus harus dengar dan teliti dulu.

    “Untuk itu mari kita terlibat langsung dalam pemilihan pada 9 Desember, jangan nda ba pilih harus ba pilih neh agar pemimpin kita semakin Hebat dalam melanjutkan pembangunan Sulut,” tutur Ketua DPD PDIP Sulut itu.
    Semua Pembina Remaja dan Pemuda Gereja adalah pemimpin masa depan bangsa.

    “Kita semua ada masanya, saya juga bangga buat semua yang ada disini karena kalian semua adalah pemimpin kita kedepan, ini perlu disiapkan terlebih dalam pendidikan,” ucap Gubernur Sulawesi Utara itu.

    “Torang harus yakin dalam meraih apa yang torang cita-citakan harus percaya kepada Tuhan untuk terus berusaha dan maju, saya sendiri bisa sampai sekarang bukan tak pernah susah riki SMA saja saya habiskan 4,5 tahun karna talalu banyak bajalang, namun kita percaya harus bangkit jangan pernah menyerah apalagi di Politik harus kuat,” ucap OD disambut tawa.

    Turut hadir dalam Ibadah bersama Calon Wakil Walikota Manado dr. Richard Sualang, calon Bupati Minsel Frangky Wongkar, Ketua FKUB Pdt. Lucky Rumopa, Ketua Team Pemenangan Ir. Marhany Pua dan Djeremia Damongilala. (rivco tololiu)