MANADO – Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Sulut, Olly Dondokambey-Steven Kandouw (OD-SK) kembali menunjukkan kualitas dan kelasnya dalam debat publik tahap II yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Mercure, Minahasa, Rabu (11/11/2020).
Debat publik tersebut dipandu langsung moderator Debby Ripkah Wullur dengan tema “Kesejahteraan Masyarakat, Pendidikan dan Penanggulangan Kemiskinan”.
Kesempatan itu, paslon nomor 3 Olly-Steven terlihat sangat menguasai materi dalam debat publik dibandingkan paslon nomor 2 Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim Lanjar (CEP-SSL) dan paslon nomor 2 Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Runtuwene (VAP-HR).
Terkait tema debat, dua jagoan PDI Perjuangan tersebut sangat meyakinkan dengan memberi penjelasan terkait program kerja yang sudah mereka jalankan selang hampir lima tahun berjalan.
“Kita bukan berencana lagi, tapi kita sudah jalankan program kerja dalam mensejahterakan masyarakat. Baik itu pemberian bantuan, perlindungan asuransi dan pelatihan. Itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi Sulut yang bertumbuh 5-6% setiap tahun dari 2015-2019,” ungkap Olly.
Begitu juga di sektor pendidikan, Olly-Steven menyebut pihaknya sudah mendorong pemerataan pembelajaran teknologi informasi seperti dalam pelaksanaan ujian nasional bisa mencapai 100% di 15 kabupaten/kota.
“Begitu juga dalam masa pandami Covid-19 saat ini, kita tidak tinggal diam. Kita sudah maju duluan. Sektor pendidikan terus kita genjot dengan pembangunan SMK periwisata, SMK pertanian dan masih banyak lagi,” tuturnya.
“Selain itu, angka putus sekolah di Sulut paling terendah di Indonesia. Begitu juga soal integritas, capaian 100 pelaksanaan UN di Provinsi Sulut menjadi bukti bagaimana kita mendorong anak-anak untuk peningkatan sumber daya manusia,” tambah Steven Kandouw.
Lanjut Olly, dalam penanggulangan kemiskinan Olly-Steven juga sudah menunjukkan bukti lewat program kerja selam hampir lima tahun. Angka kemiskinan di Sulut turun satu digit dari 8,98% menjadi 7,59%.
“Itu tandanya program kita cukup berhasil. Angka kemiskinan kita turun jauh dari rata-rata nasional,” tuturnya.
Olly menjelaskan, turunnya angka kemiskinan sangat berpengaruh dari pelaksanaan program yang pro rakyat dan juga masuknya investasi ke Bumi Nyiur Melambai.
“Investasi masuk Sulut selama Olly-Steven menjabat sebesar Rp16 triliun. PDRB kita naik mencapai 100%. Angka harapan hidup juga naik 72 tahun. Ini bukan data kami, tapi data dari Badan Pusat Statistik (BPS),” bebernya.
Dia menambahkan, dalam upaya pemulihan ekonomi terus diupayakan Olly-Steven dengan bersinergi bersama pemerintah pusat.
“Sulut dapat perhatian khusus dari pusat. Kita disuntik anggaran Rp1 triliun masuk ke Bank SulutGo untuk membantu UMKM dan lainnya. Kita targetkan dapat menumbuhkan 100 ribu wirausaha baru, pelatihan UMKM dan pemberian bantuan,” tandasnya. (rivco tololiu)