MANADO- Peran partai politik (parpol) dalam membina kader-kadernya untuk mensejahterahkan masyarakat terkesan tidak berjalan baik. Hal tersebut dikatakan Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut, Taufik Tumbelaka. Menurut dia, hal itu terlihat dari kinerja para wakil rakyat yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulut, bahkan di kabupaten/kota. Para legislator terkesanyan sulit menjalankan tugas sebagaimana yang diamanatkan warga Bumi Nyiur Melambai.
“Umumnya kinerja para wakil rakyat di Sulut belum memuaskan. Ini tentu mesti menjadi pertanyaan, khususnya parpol yang menyiapkan para kader-kadernya itu,” kata Tumbelaka di Manado, Rabu (7/3). Penilaian ini berdasarkan fakta kajian dari Tumbelaka Academic Center lewat pengamatan dan penilaian sejumlah wartawan yang pos liputan di DPRD provinsi dan kabupaten/kota. “Kinerjanya buruk. Banyak legislator justru malas ngantor tanpa alasan jelas, serta belum sepenuhnya memperjuangkan aspirasi yang disampaikan masyarakat,” ujarnya. Tak hanya itu, lanjut Taufik, kegiatan perjalanan dinas serta jam masuk kantor para legislator tidak jelas. Artinya, tujuan perjalanan dinas yang biasanya disebut konsultasi atau studi banding, tidak memberikan manfaat positif. “Begitu juga jam masuk kantor yang seharusnya 8 jam (pukul 08.00-17.00 Wita). Lalu ada di mana dan laporan kegiatannya?,” beber Taufik.
Alumni Universitas Gajdah Mada (UGM) ini berharap, perlu ada pembangunan politik, khususnya dari para elit-elit politik baik ketua atau pimpinan parpol di pusat, untuk memberikan pengertian dan pemahaman bagi kader-kadernya di daerah agar berkualitas dan bertanggung jawab dalam tugas, terlebih yang memangku jabatan publik, seperti kepala daerah dan anggota DPRD. “Ini penting agar kepercayaan masyarakat terhadap parpol bisa lebih meningkat dengan adanya kader-kader yang tahu apa yang dibutuhkan masyarakat untuk memperjuangkannya,” tandasnya. (rivco tololiu/cr)
Tinggalkan Balasan