JNE Bantu UMKM Sulut Naik Kelas

oleh
Pelaku UMKM di Provinsi Sulut didorong untuk terus berkembang dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kamis, 7/6/2018. (KORAN SINDO MANADO/STENLY SAJOW)
Pelaku UMKM di Provinsi Sulut didorong meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kamis, 7/6/2018. (KORAN SINDO MANADO/STENLY SAJOW)

MANADO—PT.TIKI Jalur Nugraha Ekakurir atau yang dikenal dengan nama JNE, berupaya membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk berkembang.

Kepala Cabang Utama JNE Manado Julianus Barthen mengatakan, pihaknya menilai bisnis UMKM di Sulut mulai menunjukkan tren positif, diikuti transaksi produk UMKM mulai meningkat. Dimana pelaku usaha mulai merambah pasar ke luar daerah. “Berdasarkan data kami jumlah transaksi UMKM tumbuh 30% dibandingkan tahun lalu,” ujar Barthen, Kamis, 7/6/2018.

Dari naiknya transaksi itu, dia beranggapan bahwa dalam satu tahun terakhir sektor UMKM di Sulut sudah naik kelas. Sebab pada prinsipnya telah terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan UMKM. “Kenapa naik kelas, karena bebedapa hal yang kami lakukan selama ini dari tahun lalu sampai awal tahun ini, berkontribusi baik bagi UMKM,” paparnya.

Karena selain konsisten memberikan pelatihan, pihaknya juga memfasilitasi pelaku usaha melalukan pengepakan secara gratis. “Kami terus bantu dari segi packaging, ini gratis. Supaya produk UMKM yang dikirim bisa sampai ke seluruh nusantara dengan utuh,” ujarnya.

Untuk mendorong peningkatan UMKM tersebut, pihaknya juga berupaya memperbaharui informasi terkait regulasi pengiriman produk yang menggunakan pesawat terbang. “Kita update sesuatu yang baru lewat forum wirausaha Sulut. Misalnya ada regulasi baru di bandara yang kami dapatkan. Terakhir yang kami dapatkan dari regulasi produk perikanan. Contohnya ikan cakalang fufu dan roa yang masih bahan baku itu wajib dibuatkan karantina,” tuturnya.

Dalam hal ini, JNE kata dia, akan menjambatani antara pihak karantina dan pelaku UMKM, agar produk kuliner yang dikirim ke luar daerah tidak terhatan di bandara. “Kami sudah dapat solusi dari karantina bahwa mereka (pihak karantina) akan melakukan hal yang memudahkan bagi UMKM,” jelasnya.

Disamping itu, JNE juga mendorong pelaku usaha di bidang kuliner untuk bisa mengirim Woku sebagai makanan Khas Manado ke seluruh daerah. Dalam pengiriman ini, JNE akan menfasilitasi proses pengepakannya. “Kemarin klapertat sudah bisa di vakum dan sudah dikirim ke seluruh nusantara. Woku itu bisa mereka jual sampai Jakarta, Surabaya, Makassar dan kota besar lainya. Packaging-nya kami akan tanggung. Ini juga gratis,” ujarnya

“Rencanya dalam waktu dekat kami akan lakukan pertemuan dengan pelaku usaha untuk membahas secara teknis. Hingga mengajarkan bagaimana kuliner Khas Manado bisa sampai dengan selamat sampai pada pembeli,” sambungnya

Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulut Ivanry Matu mengatakan, pihaknya akan menjembatasi, memfasilitasi sehingga UMKM bisa naik kelas hingga premium. “Sehingga akan memperbanyak shareing, bimbingan, pelatihan agar kualitas sumber daya manusia (SDM) semakin berkualitas,” kata Matu.
Jika SDM UMKM Sulut berkualitas, katanya, maka dengan sendirinya pasar akan terbuka lebar, tanpa harus dicari.
“Jadi, mari sama-sama membenahi UMKM Sulut agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional,” jelasnya.

Adapun, JNE telah memiliki 6.000 jaringan di seluruh Indonesia, dengan 16 juta kiriman perbulan. Pelayanan JNE didukung 6.611 kendaraan bermotor serta 1.501 mobil dan truk untuk membantu pengiriman barang secara cepat dan akurat. (stn)