Khouni Lomban-Rawung Menginspirasi di Event Women Afternoon Tea

oleh
Foto bersama usai Women Afternoon Tea.
Foto bersama usai Women Afternoon Tea.

MANADO– “Saya bersyukur untuk kesempatan bisa berdiri di depan ibu-ibu semua. Anda semua adalah orang-orang hebat di bidang masing-masing. Saya tidak bermaksud menggurui. Dalam kesempatan ini, saya ingin menginspirasi ibu-ibu, ibu-ibu menginspirasi saya dan kita saling menginspirasi,” ucap Khouni Lomban-Rawung saat menjadi pembicara utama pada Women Afternoon Tea (WAT) KORAN SINDO MANADO (KSM) di Hotel Sintesa Peninsula, Jumat (3/8).

Dalam pemaparannya, Ketua TP-PKK Kota Bitung ini menyampaikan berbagai persoalan mulai dari lingkungan, kesehatan, gaya hidup hingga ekonomi. “Ini semua anugerah Tuhan. Tugas saya sebagai Ketua TP-PKK Kota Bitung dan lain sebagainya, adalah pemberian. Mensyukuri kesempatan yang Tuhan beri, saya berupaya melakukan yang terbaik untuk lingkungan dan juga kemanusiaan,” sebut Ketua PMI Kota Bitung tersebut. Dalam kesempatan berbincang santai sambil minum teh tersebut, Direktur Operasional KSM, Gladys Runtukahu yang bertindak sebagai moderator, menanyakan berbagai fenomena, baik soal lingkungan, kesehatan hingga ekonomi yang berhasil dirangkum KSM.

KORAN SINDO MANADO punya banyak liputan yang sudah dimuat terkait masalah lingkungan. Terbaru, kami mengangkat soal krisis air bersih. Nah, berdasarkan rilis BMKG, Kota Bitung diprediksi menjadi daerah di Sulawesi Utara yang paling lama akan mengalami musim panas. Bagaimana pendapat ibu? Dan apa upaya yang dilakukan untuk masalah krisis air bersih ini?” tanya Runtukahu. Menanggapi pertanyaan tersebut, Rawung mengatakan bahwa pihaknya mempunyai program gerakan hemat air. “Dalam gerakan hemat air, kami mengedukasi perempuan-perempuan di Bitung untuk menanamkan pada diri sendiri, keluarga, apalagi anak-anak untuk hemat air. Misalnya saja saat menggosok gigi. Saya juga menerapkan itu di rumah. Saya mengajak ibu-ibu yang hadir di sini, ayolah kita hemat air. Ini semua untuk masa depan kita, masa depan anak cucu kita,” ucap Duta Yaki ini.

Perempuan yang punya hobi menyanyi dan menulis ini juga sharing masalah kesehatan, ekonomi dan aksi kemanusiaan yang menginspirasi peserta WAT untuk mengubah paradigma berpikir dan mengambil langkah berbuat dari hal-hal kecil. Adapun, peserta yang hadir datang dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, pengusaha, rohaniawan hingga aktivis lingkungan. Kegiatan ini turut disponsori JNE Cabang Manado dan Miracle Aesthatic Clinic Manado.(claudia rahim)