MANADO – Sekira 30 ibu-ibu perwakilan dari enam kelurahan di Kota Manado menerima pembekalan serta diajar cara membuat ole-ole khas, yakni klapertart.

Pembekalan serta praktek tersebut merupakan program pengembangan kelompok usaha ekonomi masyarakat kelurahan yang diinisiasi Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Kota Manado.

Kepala Dinsos PM Sammy Kaawoan melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat  Agustien Liza mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan membekali kelompok usaha kecil agar lebih mandiri dan menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi.

“Yang menjadi sasaran adalah para ibu rumah tangga agar bisa mengasah kreatifitas untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Ini merupakan salah satu tujuan pemberdayaan masyarakat,” terang Agustien.

Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Manado Micler Lakat yang membuka kegiatan di Hotel Sahid Kawanua mengapresiasi program Dinsos PM. Menurut dia, kegiatan ini akan memberi sumbangsih positif bagi peningkatan usaha kecil dan menengah.

“Marilah kita terus memiliki motivasi untuk pengembangan diri. Niatkan tekad untuk kerja keras, membangun kerja sama yang baik dengan orang lain dan terus menambah ilmu dan memiliki ambisi untuk maju,” harap Micler yang juga turut menjadi narasumber.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Hendrik Warokka yang juga tampil sebagai narasumber menitikberatkan pada peran sentral usaha kecil menengah saat ini.

Menurut Warokka, meski nilai tukar rupiah terhadap dolar terus memburuk, ekonomi Kota Manado dan Sulawesi Utara tidak akan terpengaruh.

“Ini lantaran UKM yang ada di Manado dan Sulut sudah cukup kuat. Sehingga kurs rupiah tidak menjadi ancaman dalam perekonomian. Untuk itu, kami terus mendorong para ibu rumah tangga yang memiliki kreatifitas agar menghasilkanb produk UKM yang unggul serta bisa menjadi maskot souvenir. Pemerintah akan mendukung penuh terwujudnya hal tersebut,” tandas Warokka. (KORAN SINDO MANADO/KIMGERRY)