Gerakan refleks tersebut membakar Jesika. Ceritanya lagi, sumber api yang membakar Jesika kemungkinan dari api di sabut kelapa yang sudah disiram minyak tanah.
Sabut kelapa itu sebelumnya dipakai Jesika membakar rumput di halaman.
Saat terbakar, Jesika berlari keluar rumah ke arah tempat sampah, ia berusaha membuka baju Jesika, namun Jesika merontak dan berlari ke kamar mandi, ia pun menyiram air ke tubuh Jesika.
Peristiwa itu kemudian diketahui tetangganya. Penjelasan itu disampaikan ibu korban ke Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, Velma Makasidamo. Cerita yang sama ia sampaikan ke wartawan KORAN SINDO MANADO.
Namun, cerita berbeda diungkapkan Jesika. Cerita bocah polos itu diungkap dalam sebuah rekaman. Sebuah pengakuan yang berbeda dari ibunya. Begini kata Jesika.
Pagi itu, ia sudah mendapat perlakuan tidak wajar dari ibunya. Ia dibenturkan ke pintu sebanyak tiga kali. Menurut dia, kala itu ibunya dalam kondisi marah.
Tinggalkan Balasan