MANADO- Sebanyak tujuh atlet paralayang diduga terjebak di Hotel Roa-Roa, Palu, Sulawesi Tengah, pasca terjadi gempa. Hal tersebut dikatakan atlet paralayang asal Malang, Provinsi Jawa Timur, Taufiq Muchsin yang berhasil selamat.
Berdasarkan keterangannya disalah satu televisi nasional melalui panggilan telepon, Taufiq Muchsin mengatakan, saat kejadian pukul 18.00 (waktu setempat), langsung mengungsi ketempat yang lebih tinggi. Saat itu berada di penginapan Guest House Borneo disekitar mall PGM.
“Saat itu bersama dua rombongan atlet paralayang, satu rombongan pickup berisi sembilan orang, saya berboncengan motor dengan teman satu orang, kemudian kita berpisah,” ujar dia, Minggu (30/9/2018)
Menurut dia, dari guest house tempat kita menginap air laut tidak tampak, tapi kita memutuskan untuk mencari tempat yang lebih tinggi karena takut ada bahaya Tsunami.
“Rekan yang belum bisa dihubungi sampai saat ini ada tujuh orang, semuanya menginap di Hotel Roa-Roa. Mereka yakni, Reza Kambey, Ardi Kurniawan, Fahmi Rudo (Ketiga atlet paralayang asal Jawa Timur), Petra Mandagi, Gleen Mononutu, Franky Kowaas (Ketiga Atlet dari Provinsi Sulut), Dong Jin (Atlet paralayang dari Korea),” beber dia.
Dia menjelaskan, terakhir bertemu mereka disekitar jam 12.00 atau 13.00 (waktu setempat) setelah Salat Jumat.
“Setelah itu berpisah hotel, karena saya tidak di hotel tempat mereka tapi saya di Hotel Borneo kurang lebih jaraknya 3-4 KM dari hotel mereka,” jelas dia.
Lanjut dia, kegiatan mereka (Tujuh orang atlet di Hotel Roa-Roa) saat itu seharusnya istirahat. Karena hari Jumat pertandingan sudah selesai di Pukul 11.00 siang. Seharusnya, Minggu 30 September 2018 semua lomba selesai, hari Senin akan balik ke tempat masing-masing.
“Tiap saat kita terus menghubungi via telepon, sms, whats app namun tidak ada jawaban. Bahkan beberapa teman yang di Hotel Roa-Roa ada yang sempat berhasil lolos dan tidak bisa menghubungi ketujuh teman atlet tersebut,” terang dia.
Dia menambahkan, saat itu yang hidup hanya satu provider yang lain tidak bisa dihubungi, ada beberapa teman memakai provider berbeda dengan saya, jadi bisa dipastikan tidak memakai satu provider dengan saya tidak bisa dihubungi.
“Tim leader kami sempat ke Hotel Roa-Roa untuk memastikan bahwa disitu masih ada teman kita, dan setelah melihat keadaannya tim leader kami memutuskan untuk evakuasi menggunakan alat berat. Makanya tim yang sudah selamat diintrupsikan untuk dievakuasi,” tambah dia.
“Semua keluarga sudah di informasikan termasuk tujuh anggota teman kami yang belum tahu keberadaannya,” pungkas dia. (metrotv/valentino warouw/rds)
Tinggalkan Balasan