Menurut dia, peserta magang ke Jepang di 2017 lalu, sangat banyak karena mencapai 200 orang lebih. Pihaknya pun dalam sisa waktu ini, akan berupaya untuk dapat memenuhi kuota tersebut.

Tentunya juga kami butuh kerja sama dengan instansi di kabupaten dan kota yang mempunyai wilayah pemerintahan. Ini kesempatan yang baik untuk dapat dipergunakan oleh masyarakat yang ingin magang ke Jepang, karena penghasilannya cukup besar,” tukasnya.

Pemarhati sosial dan kemasyarakatan Johnes Kaseger menilai, kesempatan kerja ini tentunya harus direspons oleh pemda di kabupaten dan kota. Upaya Disnakertrans tersebut sangat baik adanya, dalam meminimalisasi angka pengangguran, serta memberikan kesempatan bagi masyarakat Sulut bekerja di luar negeri.

Magang ini sangat baik, karena difasilitasi langsung oleh pemerintah. Sangat disayangkan, jika pemda di kabupaten dan kota tidak menunjangnya dengan mesosialiasikan kepada masyarakat di setiap wilayahnya,” ungkap Kaseger. (ivo)