Ruthy Bambang Waskito Tulis Kisah Perjalanan di Sulut dalam Sebuah Buku

oleh
Ruthy Bambang Waskito (kiri) bersama Irjen Pol Bambang Waskito. (Foto:Istimewa)

MANADO– Ada cerita menarik yang dibagikan mantan Ketua Bhayangkari Sulawesi Utara (Sulut), Ruthy Bambang Waskito selama tinggal di Bumi Nyiur Melambai. Dirinya bersama keluarga merasa seperti masuk dalam surga, dengan kebaikan serta penerimaan warga yang terkenal dengan slogan Torang Samua Basudara.

“Kami sekeluarga merasa masuk surga, terlebih dengan filosofi Dr Sam Ratulangi, Si Tou Timou Tumou Tou. Artinya manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia. Sangat mendukung pelaksanaan kerja serta program-program sosial, budaya, kepedulian lingkungan selama kami mendampingi suami bertugas,” ujar istri Irjen Pol Bambang Waskito, Selasa (8/1/2019).

Ruthy Bambang Waskito saat menjadi pembicara dalam event Women Afternoon Tea KORAN SINDO MANADO.

Ruthy pun menuturkan bahwa separuh hatinya telah tertinggal di Sulut. Sebagai wujud kecintaanya, ia tengah menyusun sebuah buku berjudul Bumi Karema, yang berisi kisah perjalanan menyambangi sudut-sudut Sulut.

Di satu sisi, dia mengakui tak luput dari kekurangan dan kesalahan sebagai manusia. Dia menghaturkan permohonan maaf apabila selama berada di Sulut ada tingkah laku, perkataan yang kurang berkenan.

“Semoga Gusti Allah senantiasa melimpahkan kesehatan, rezeki serta memberkati setiap langkah kita,” tandas Rose Kampoong, sapaan akrabnya di media sosial Facebook. (Rhendi Umar/cr)