MANADO—Peringati Hari Ulang Tahun (HUT) PT Angkasa Pura I (Persero) Ke-55, Bandara Sam Ratulangi Manado sajikan tarian Kabasaran.

Tarian Kabasaran merupakan tarian keprajuritan tradisional Minahasa. General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggus E.T Gandeguai mengatakan, penampilan tarian Kabasaran di HUT AP I Ke 55, merupakan salah satu bentuk perseroan melestarikan kearifan lokal.

“Kabasaran adalah tarian khas Minahasa, tarian ini kita harus jaga keberlangsungannya,” ujar Minggus, saat peringatan HUT AP I ke 55, Sabtu, 23/2/2019.

Adapun Tarian diangkat dari kata; Wasal, yang berarti ayam jantan yang dipotong jenggernya agar sang ayam menjadi lebih garang dalam bertarung. Tarian ini diiringi oleh suara tambur dan / atau gong kecil.

Para penarinya disebut Kawasaran, yang berarti menari dengan meniru gerakan dua ayam jantan yang sedang bertarung, hampir mirip dengan tarian Cakalele dari Maluku.

Pada zaman dahulu para penari Kabasaran, hanya menjadi penari pada upacara-upacara adat. Namun, dalam kehidupan sehari-harinya mereka adalah petani dan rakyat biasa. Apabila Minahasa berada dalam keadaan perang, maka para penari Kabasaran menjadi Waraney. (stenly sajow)