BPJS Ketenagakerjaan Manado Sasar Kepesertaan UMKM

oleh
Deputi Direktur Wilayah BPJS-TK Wilayah Sulawesi dan Maluku Toto Suharto (kedua dari kiri) mengaku pihaknya akan menyasar pekerja UMKM untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial. KORAN SINDO MANADO/STENLY SAJOW

MANADO—Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) terus membidik kepesertaan dari kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sulawesi dan Maluku Toto Suharto mengatakan, pihaknya terus menyasar pekerja untuk menjadi peserta, termasuk dari kalangan UMKM. “Pekerja dari sektor UMKM juga menjadi target kami,” ujar Suharto, Selasa, 2/4/2019.

Menurut dia, pelaku UMKM perlu mendapat perlindungan jaminan sosial. Agar dalam aktivitasnya pelaku UMKM bisa terlindungi dari kecelakaan kerja hingga akan mendapat jaminan kematian. “Kami tawarkan program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM),” papar.

Adapun, JKK akan memberikan Perlindungan atas risiko Kecelakaan Kerja mulai dari perjalanan pergi, pulang, dan ditempat bekerja, serta perjalanan dinas.  JKM yakni uang tunai yang diberikan kepada ahli waris ketika peserta meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja.

Untuk besaran iuran kata dia, sangat terjangkau. Dimana pelaku UMKM hanya cukup membayar 0,54% dari upah yang diterima.

“Jadi kalau contoh penghasilannya sekira Rp2 juta per bulan maka iuran yang dia akan bayar hanya cukup Rp10. 800 per bulan,” tuturnya.

Dari iuran yang terjangkau tersebut, pekerja UMKM akan mendapatkan dua jaminan yakni JKK dan JKM.

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulut, pada September 2018, jumlah pekerja UMKM di Sulut mencapai 76.154 orang. Jumlah terbesar ada di Kota Manado dengan 17.122 pekerja.

Melihat besarnya potensi untuk mengakuisisi pekerja UMKM, Suharto mengatakan, pihaknya akan semakin gencar melakukan edukasi untuk mengajak pelaku di sektor mikro menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan.

“Tentunya petugas kami akan terus melakukan sosialisasi, turun langsung ke lapangan untuk memberitahukan manfaat menjadi peserta,” paparnya. (stenly sajow)