MANADO-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulut terus menggenjot pembangunan dan perbaikan infrastruktur di 15 kabupaten dan kota. Upaya ini dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan kondisi anggaran setiap tahun.

Kepala Dinas PUPR Sulut Steve Kepel mengatakan, perbaikan dan pembangunan infrastruktur baik jalan, drainase dan jembatan, terus menjadi perhatian serius pihaknya. Meski begitu, kata Kepel, tindaklanjutnya dilakukan secara bertahap dengan melihat skala prioritasnya.

Semua kabupaten dan kota menginginkan pembangunan dan perbaikan infrastruktur secara menyeluruh. Nah, ini tentu harus kita sikapi dengan bijaksana melalui kajian dan skala prioritas. Tidak mungkin kita langsung merespon dan membangun semuanya. Kita tentu harus sesuaikan dengan kondisi anggaran,” tuturnya, Rabu (8/5/2019).

Kepala UPTD Balai Bina Teknik Dinas PUPR Sulut, Frans Timah memaparkan, alokasi anggaran infrastuktur di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) di 2019 yakni jalan Pontak-Kalait-Lobu sebesar Rp5 miliar, drainase Rp5 miliar dan pembangunan serta rehab jembatan Rp5 miliar.

Kita terus upayakan alokasi anggaran di 15 kabupaten dan kota untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur yang menjadi kewenangan pemprov. Seperti di Kabupaten Mitra yang rutin kita alokasikan anggaran setiap tahun rata-ratanya Rp10 sampai Rp15 miliar,” terang Timah.

Dia menjelaskan, masyarakat juga harus paham soal aturan pembangunan jalan. Pemprov Sulut akan mudah membangun jalan jika ditunjang penuh oleh pemerintah daerah (pemda) di kabupaten dan kota, terkait khususnya pembebasan lahan.

Tidak mungkin kita membangun terus lahannya belum dibebaskan. Itu menjadi kewenangan pemda di kabupaten dan kota. Makanya, perlu ada sinergi dan koordinasi yang baik, agar supaya percepatan pembangunan infrastruktur untuk masyarakat bisa dilakukan maksimal,” tandas Timah. (rivco tololiu)