Keren! Siswa SMA Asal Minut Ciptakan Kertas dari Sabut Kelapa

oleh
 Firginia dan Sabbathiny, dua siswa SMA Minut yang berhasil ciptakan kertas dari sabut kelapa. (Foto: Ilona Piri)

MANADO– Kertas dikenal sebagai bahan penting dalam pembuatan dokumen, arsip, maupun catatan lainnya. Masih tingginya penggunaan kertas membuat masih banyak pohon yang merupakan bahan dasar kertas yang di tebang.

Orang mulai mencari beragam inovasi baru untuk mengurangi penebangan pohon akibat pembuatan kertas. Sebuah ide kreatif muncul dari siswa SMA di Minahasa Utara (Minut) yang berhasil membuat kertas berbahan dasar sabut kelapa.

Mereka adalah Firginia Oey dan Sabbathiny Rumampuk. Ditemui saat lomba parade cinta Tanah Air di Dinas Pendidikan Sulut kemarin, dua anak muda ini antusias menjelaskan hasil temuan mereka.

“Sebelum menemukan kertas berbahan dasar sabut kelapa ini saya sudah mencoba dulu berbagai bahan sampai akhirnya ditemukan komposisi yang pas. sabut kelapa dipilih karena menurut saya bahannya mirip dengan serat kayu yang merupakan bahan dasar kertas,” terang Firginia kepada KORAN SINDO MANADO, Selasa (30/7/2019).

Penemuan ini berawal dari pengalaman pribadinya yang merasa terlalu banyak pohon yang harus ditebang hanya untuk menghasilkan kertas-kertas HVS yang digunakannya bersama teman-teman saat ulangan. Oleh karena itu ia mulai memikirkan cara agar bisa menghasilkan kertas yang ramah lingkungan tanpa harus menebang pohon.

Bahan yang digunakan adalah sabut kelapa yang dicampur dengan tepung tapioka dan cat. Siswi SMA Unklab ini mengungkapkan sempat beberapa kali gagal saat mencoba membuat kertas. Saat salah memilih cat kertas pun gampang robek.

“Dalam percobaan, kami memakai satu sendok makan cat, satu sendok makan tepung kanji (tapioka), dan satu sendok makan sabut kelapa, jika dilihat dari modal pembuatannya satu kertas bisa dijual seharga 160 rupiah,” jelasnya.

Selain pembuatannya yang mudah, menurutnya kertas hasil karya mereka ramah lingkungan karena menggunakan sabut kelapa tanpa perlu menebang pohon. Pembuatannya pun tak begitu sulit hanya dengan merebus semua bahan sambil diaduk kemudian di cetak. Keunggulan lain kertas ciptaan mereka tak mudah robek dan anti air. Firginia menyebutkan sabut yang diambil dari satu buah kelapa dapat menghasilkan 2000 lembar kertas.

Sementara itu, Sabbhatainy Rumampuk juga turut mempresentasikan hasil temuan mereka tersebut. Menurut siswa yang akrab disapa Tiny ini, pembuatan kertas dari sabut kelapa tidak sulit.

“Untuk membuatnya cukup mudah. Pertama kelapa harus dihancurkan dan ambil sabutnya lalu haluskan. Setelah itu campurkan tepung tapioka dan cat putih. Masak bersama dalam wadah sambil diaduk sampai mengental. Setelah kental tinggal dicetak dan lihat hasilnya,” terangnya.

Sabbathiny menambahkan, sabut kelapa jumlahnya masih sangat berlimpah di Sulawesi Utara. Dirinya berharap dengan penemuan mereka dapat membantu kelestarian pohon dan lingkungan, juga membantu perekonomian petani kelapa di Sulut dengan pemanfaatan sabut kelapa menjadi kertas. (Ilona Piri)