MANADO– Ketersediaan kantong darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Utara dinilai masih kurang untuk memenuhi kebutuhan darah di tiap rumah sakit. Hal tersebut diungkap Wakil Ketua PMI Sulut dr Enrico Rawung. Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk donor rutin masih kurang.
“Saat ini ketersediaan masih belum capai target di PMI Sulut. Tiap bulannya PMI membutuhkan sekira 2.500 sampai 3.000 kantong darah untuk di distribusikan di beberapa Rumah Sakit (RS) di Sulut. Tapi yang tersedia tiap bulannya hanya sekira 1.500 kantong,” ungkap Enrico saat diwawancara SINDOMANADO.COM.
Dia mengungkapkan, dalam database PMI telah tercatat sekira 50.000 pendonor, namun dari jumlah tersebut hanya 10% yang aktif melakukan donor darah rutin.
“10% berarti ada 5.000 orang yang rutin donor darah tiap tiga bulan sekali. Itu masih kurang, kalau ada 20% saja dari 50.000 yang rutin, saya rasa cukup untuk memenuhi kebutuhan darah di PMI,” terangnya.
Kurangnya pemahaman masyarakat bahwa donor darah rutin menyehatkan, jadi salah satu faktor kurangnya pendonor donor darah. Menurut dia, donor darah tiap tiga bulan menyehatkan karena dengan begitu darah akan terganti dengan darah baru.
Lanjut dia, sudah banyak pembenahan internal di PMI Sulut. Meski begitu PMI tetap membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat. Enrico juga mengapresiasi tiap kegiatan donor darah dan tiap relawan yang bersedia mendonorkan darahnya.
“Kami terus mengajak masyarakat untuk rutin melakukan donor darah. Selain itu kami juga meminta dukungan instansi-instansi pemerintah untuk donor darah secara sukarela di tempatnya masing-masing. Agar membantu ketersediaan darah demi kepentingan bersama dan kemanusiaan,” tandasnya. (Ilona Piri)
Tinggalkan Balasan