MANADO-Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) menginstruksikan jajaran khususnya instansi terkait untuk mengawasi ketersediaan komoditas strategis baik cabai (rica), tomat dan bawang. Komiditas pertanian tersebut dinilai dapat memicu inflasi daerah.
Plt Kepala Biro Ekonomi dan SDA Setdaprov Sulut Hanny Wajong mengakui, pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar rapat bersama stakholder dan instansi terkait untuk menyikapi upaya antisipasi inflasi daerah.
“Memang penting bagi instansi dan stakeholder terkait untuk membuat satu perencanaan yang tepat. Artinya, ada langkah-langkah tertentu yang dilakukan sesuai tugas dan tanggungjawabnya,” kata Wajong, Senin (5/8/2019).
Menurutnya, terjadinya inflasi daerah karena faktor permintaan barang yang tinggi, seperti komoditas pertanian tertentu yang stoknya kurang hingga memicu terjadinya kenaikan harga.
“Nah, ini akan kita antisipasi dari hulunya dengan mendorong banyak produksi komoditas pertanian strategis yang menjadi kebutuhan rutin masyarakat. Intinya, harus ada upaya secara terus menerus untuk menutup celah agar potensi inflasi dapat diantisipasi,” tuturnya.
Terkait ketersediaan tabung gas elpiji 3 kilogram (kg), Wajong menyebut pihaknya juga akan berkoordinasi bersama pertamina.
“Hingga kini stoknya masih tercukupi untuk kebutuhan masyarakat. Tapi kami tetap akan melakukan koordinasi agar pertamina terus mensuplay tabung elpiji sesuai kuotanya di Sulut,” tukasnya.
Dia juga mengimbau bagi masyarakat yang bukan penerima tabung elpiji 3kg untuk tidak menggunakannya, karena diperuntukan bagi warga miskin. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan