MANADO – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sukses menggelar Archipelagic and Island States (AIS) Startup and Business Summit 2019 yang dihadiri para pejabat setingkat menteri dari 47 negara pulau dan kepualauan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulut Ricky Toemandoek mengakui, suksesnya pelaksanaan AIS Forum 2019 meninggalkan kesan yang baik karena Sulut menjadi kebanggaan di mata dunia.

“Para peserta yang hadir dari 47 negara sangat bangga melihat keberagaman potensi daerah serta ramahnya masyarakat di Bumi Nyiur Melambai,” ungkap Toemandoek, Minggu (3/10/2019).

Dia menyebut, pelaksanaan event bersakala internasional tersebut berdampak positif, karena lewat berbagai kegiatan termasuk mendorong bisnis digital menjadi startup memberikan banyak pemahaman bagi masyarakat.

“Belum lagi penjajakan sejumlah investor yang tertarik mengelola potensi daerah ini. AIS Forum 2019 memberikan nilai yang positif untuk pembangunan daerah kedepan,” tukasnya.

Dia berterima kasih kepada semua pihak yang boleh mendukung terlaksanannya kegiatan AIS Forum 2019 dengan baik dan lancar.

“Atas nama Pak Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, kita berterima kasih kepada semua delegasi serta Kemenko Kemaritiman yang boleh mendukung bersama AIS Forum 2019 dapat berlangsung sukses,” tandasnya.

Gubernur Olly Dondokambey sebelumnya mengatakan, pertemuan AIS Forum 2019 delegasi yang hadir bertingkat sesuai jabatan.

“Kalau AIS Forum 2018, delegasi yang hadir setingkat pejabat eselon I dan II. Nah, kalau AIS Forum 2019 yang hadir adalah delegasi setingkat menteri,” terangnya.

Dia menuturkan, pelaksanaan AIS Forum 2020 nanti para peserta atau delegasi yang hadir yaitu kepala negaranya. Ini menjadi pertemuan yang bergengsi karena ikut membahas sejumlah isu-isu strategis dunia dan daerah.

“Manfaatnya sangat berarti bagi Sulut. Investor banyak melirik potensi daerah ini lewat AIS Forum 2019. Begitu juga para pelaku usaha kita yang boleh didorong meningkatkan bisnis lewat startup digital,” tukasnya.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya mengatakan, AIS Forum 2019 sendiri merupakan wadah yang mempertemukan 41 negara pulau dan 6 negara kepulauan dari kawasan Pasifik Selatan, Karibia, Asia, Afrika, dan Eropa, serta pembangunan kerja sama konkret dengan fokus pada empat area kolaborasi yakni blue economy, mitigasi perubahan iklim dan bencana, polusi laut akibat sampah plastik, dan good ocean and maritime governance.

“Saya berharap AIS Forum dapat dilaksanakan setiap tahun. Acara kali ini sangat cocok dengan rintisan usaha digital. Apalagi saat ini usaha digital menjadi frontliner penggerak ekonomi dunia masa depan,” kata Luhut.

Menko Luhut menuturkan, AIS Forum menghasilkan peluang menjanjikan di era revolusi industri 4.0.

“Pertama, peluang menjanjikan ekonomi digital yang diprediksi akan terus meningkat. Kedua, masa depan untuk orang kreatif,” beber Luhut. (rivco tololiu)