MANADO- Banyak masyarakat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) masih bingung terkait status Orang Dalam Pemantauan (OPD) Coronavirus Disease (COVID-19), dimana hingga Jumat 20 Maret 2020, terdata ada ratusan ODP.

Sekretaris Satgas Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel mengatakan, orang-orang yang datang dari daerah terjangkit dikategorikan sebagai pelaku perjalanan dari daerah terjangkit.

“Tetapi kemudian dalam tiga hari setelah tiba dan ada gejala demam, batuk. Mereka inilah yang disebut dengan ODP,” jelas dia.

Menurut dia, dalam sehari banyak orang yang datang ke Sulut lewat berbagai pintu masuk yang ada, sehingga kemungkinan dari pelaku perjalanan ini sakit akan cukup banyak. Oleh karenanya, jumlah ODP bisa banyak seperti itu.

“ODP bukan sudah terkait Covid-19, itu adalah istilah pemantauan. Di situ kami memperkuat sistem supaya bisa melacak semua orang yang ada riwayat perjalanan dari daerah terjangkit,” terang dia.

Lanjut dia, ODP ini adalah istilah pemantauan untuk dipantau secara rutin oleh petugas di lapangan. “Di mana mereka, apakah mereka patuh untuk isolasi di rumah dan lain sebagainya,” beber dia.

Dandel berharap masyarakat tidak panik dan bertanya-tanya kenapa di Sulut sudah banyak sekali ODP. “Karena realitanya semua orang yang datang kemudian ada gejala, itu masuk dikategori ODP,” pungkas juru bicara Covid-19 itu. (Fernando Rumetor/valentino)

BACA JUGA: 371 Orang Dalam Pemantauan Korona, Manado dan Minut Serta Bitung Tertinggi