BOLMONG – Penyebaran virus korona (Covid-19) yang begitu cepat, bahkan sudah sampai di Sulawesi Utara (Sulut), membuat masyarakat khawatir.

Upaya pencegahan juga dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) lewat  surat edaran pembatasan mobilisasi orang dan kendaraan masuk wilayahnya.

Sayangnya, kapal asing masih bebas masuk ke Pelabuhan Dermaga milik PT Conch North Sulawesi Cement yang berada di Kelurahan Inobonto, Kecamatan Bolaang.

Terbukti, pekan ini, ada tiga kapal asing berlabuh di pelabuhan tersebut. Selasa (7/4/2020) Kapal MV.MINXI berbendera Panama mengangkut 22 Anak Buah Kapal (ABK) kebangsaan China.

Diketahui, Kapal tersebut membawa material semen sebanyak 38 ribu ton. Tiga hari lamanya, kapal tersebut akan sandar di Pelabuhan Conch.

Beberapa hari sebelumnya juga tersebut kedatangan kapal asing dengan ABK kapal China berjumlah 22 orang.

Diketahui, sebuah kapal lagi telah memasuki perairan Bolmong dan siap merapat setelah kapal Minxi selesai membongkar muatan. Kapal ini bernama MV Tan Binh 245 dengan bendera Panama. Sebanyak 22 ABK kapal itu berasal dari Vietnam dan India. Dari informasi masyarakat sekitar, kapal asing justru marak masuk di saat pandemi Covid-19. “Dulunya sangat jarang kapal masuk,” beber sejumlah warga yang enggan nama mereka dipublikasi.

Terus masuknya kapal asing ke Bolmong di tengah-tengah membuat masyarakat Bolmong resah. Mereka juga heran karena di saat jalur darat ada pembatasan, jalur laut justru bebas dimasuki.

“Ini meresahkan kami, kan mereka hanya diperiksa pakai alat pengukur suhu tubuh, sedangkan saat ini banyak orang tanpa gejala (OTG),” kata seorang warga Inobonto 1.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulut Dapil Bolmong Raya Yusra Alhabsi mengatakan, pemerintah perlu mengawasi ketat aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut yang melibatkan orang asing. “Ini harus jadi perhatian pemerintah, awasi ketat,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala KKP Labuan Uki Bolmong I Komang Suardika mengatakan, para ABK sudah diperiksa dokumen dan kesehatannya sebelum kapal merapat ke dermaga. “Semua dinyatakan sehat. Setelah pemeriksaan kesehatan, kapal itu disemprot disinfektan. Para ABK dilarang turun dari kapal. “Semua berlangsung sesuai prosedur,” ucapnya. (Ebby Makalalag)