TAHUNA– Meski Kabupaten Kepulauan Sangihe belum memberlakukan karantina wilayah, namun dampak krisis virus korona (Covid-19), mulai terasa.
Hal ini akibat beberapa kebijakan pemerintah, mulai dari pembatasan pengumpulan massa sampai moda transportasi laut yang melakukan pembatasan pelayaran. Penjual ikan pun curahkan isi hatinya (Curhat) kepada SINDOMANADO.COM.
Penjual ikan merasakan kekhawatiran ikan tidak laku dijual dan merugi. Apalagi, sudah banyak rumah makan di Sangihe tutup, para penyedia katering tidak lagi beroperasi. Kemudian masyarakat mulai menghindari kontak dengan banyak orang sehingga suasana pasar pun mulai mengalami penurunan pengunjung. Stok ikan ada, tapi pembeli kurang.
Max Dalah, satu penjual ikan dari Pulau Kahakitang, Kecamatan Tatoareng bersama istrinya dalam seminggu bisa tiga kali bahkan lebih menjual ikannya ke Tahuna, menggunakan speed boat. Menjelang pagi, mereka memacu kecepatan perahu tersebut berburu pembeli yang siap menanti. Biasanya pembeli akan menunggu di tengah laut menggunakan perahu, membeli ikan untuk dijual lagi di pasar.
Keberlangsungan tradisi yang disebut “Dumpase” ini menjadi ciri khas masyarakat Pulau Kahakitang. Lalu pada saat perahu mereka di depan Tamako, Lebo pasti ditunggu oleh pembeli, transaksi pun dilakukan ditengah laut.
Max pun bercerita, dirinya terus menggeluguti bisnis ikan meski kadang pendapatnnya hanya sedikit akibat pandemi Covid-19. “Memang pendapatan kami terkadang menurun dari sebelum Covid-19 tapi karena ini pencaharian kami, maka harus kami lakukan demi menghidupi keluarga,” ujarnya, Minggu (19/4/2020).
Ikan yang dibawa biasanya tidak habis dibeli di Tamako, Lebo termasuk di Manganitu. Karena itu, mereka langsung bawa ke Pasar Towoě, Tahuna. Sesampainya di sana, harga ikan akan bervariasi karena banyaknya penyuplai ikan di pasar ini.
Penjual ikan di Pasar Towoě juga mengakui adanya penurunan pembeli sehingga harga ikan pun berlahan turun. “Hanya hari-hari tertentu banyak orang berkunjung ke pasar akibat Covid-19. Pelanggan kami atau pembeli mulai kurang. Mau tidak mau harga ikan kami turunkan dari pada ikannya rusak tidak terjual,” kata penjual ikan di Pasar Towoě yang enggan namanya dikorankan.
Mereka pun berharap krisis akibat Covid-19 ini segera berlalu dan aktivitas ekonomi di Sangihe kembali pulih seperti semula. (Andy Gansalangi)
Tinggalkan Balasan