TOMOHON— Bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon bagi keluarga yang terdampak Covid-19,  terus bergulir. Beberapa hari belakangan, di setiap kelurahan terus mendistribusikan ke keluarga sesuai dengan data yang ada.

Pada tahapan pertama penyaluran bansos ini, sebanyak 14.205 keluarga memperoleh bahan berupa beras, minyak goreng, gula dan telur guna mewujudkan perhatian pemerintah bagi masyarakat yang tidak memiliki upah tetap.

Penyaluran berpedoman pada data yang sudah melalui berbagai verifikasi administrasi, disertai pemenuhan kriteria. Namun, di sisi lain, kesadaran masyarakat diperlukan guna sebagai wujud gotong royong dalam misi kemanusiaan ini. Karena bisa saja ada data yang salah atau tidak tepat sasaran.

Terjadi di salah satu kelurahan di Tomohon Tengah. Penerima bansos yang terdata lebih memilih memberikan bantuan yang diterimanya ke tetangga. “Sebenarnya tidak menyangka masuk dalam daftar penerima, karena kami juga sadar di situasi ini masih ada yang lebih membutuhkan, sehingga berinisiatif memberikan bantuan dari pemerintah ke tetangga yang lebih membutuhkan,” terang Ivan Wulur, saat diwawancarai KORAN SINDO MANADO/SINDOMANADO.COM.

Dia mengakui, memang sempat dipanggil untuk menerima bantuan dari kelurahan, tetapi karena menyadari masih ada yang lebih perlu, ia memilih memberikan ke mereka yang lebih membutuhkan. “Situasi saat ini upaya semua pihak bergerak untuk kemanusiaan. Jadi saya berinisiatif membagikan sembako yang ada ke beberapa masyarakat terdekat biar lebih tepat sasaran,” jelas warga Lingkungan 4 Kelurahan Matani ini.

Di tengah upaya pemerintah mewujudkan kesejahteraan warganya di tengah pandemi melalui bansos, pemerhati Kota Tomohon Dani Tular angka bicara. “Ini juga perlu diperhatikan, Presiden Jokowi sudah dengan lantang menyuarakan pemerintah menjamin bantuan bagi warga yang terdampak Covid 19 ini. Tetapi perangkat di kelurahan tidak paham betul sehingga memicu potensi bantuan tidak tepat sasaran. Apalagi dalam upaya melaksanakan misi kemanusiaan, jangan mengubah Pancasila karena jelas yang tertuang di situ Kemanusiaan yang adil dan beradab,” tegas Tular.

Ketua Lembaga Anti Korupsi, Kota Tomohon ini menuntut peran serta dibutuhkan dalam mengemban misi kemanusiaan ini. “Seharusnya warga juga bisa sadar diri kalau memang merasa tidak layak menjadi penerima bansos, alangkah baiknya berikanlah ke tetangga atau siapa saja yang lebih layak. Sehingga kita bisa bersama-sama mewujudkan gotong royong menghadapi serangan Covid-19 ini,” harapnya. (Wailan Montong)