BOLTIM – Terkait adanya kasus pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia asal Desa Bulawan, Kecamatan Kotabunan, sebanyak 14 petugas kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kotabunan pun melakukan diisolasi di Puskesmas setempat.
Pasalnya, para pasien tersebut sempat dirawat intens oleh 14 petugas kesehatan di Puskesmas Kotabunan. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boltim Eko Rujadi Marsidi. Kata dia, pelayanan rawat inap di Puskesmas Kotabunan untuk sementara ditiadakan.
Eko menjelaskan, almarhum DM sebelumnya dirawat di Puskesmas Kotabunan selama empat hari, sejak 23-27 April 2020. Karena itu, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, semua petugas yang melakukan penanganan terhadap almarhum, diisolasi mandiri.
“Hasil swab dari almarhum memang belum menunjukkan hasil negatif atau postif virus korona (Covid-19). Namun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, semua petugas kesehatan yang melakukan penanganan terhadap almarhum diisolasi mandiri, sehingga pelayanan rawat inap untuk sementara belum ada,” terang Eko.
Saat ini, lanjut Eko, pelayanan yang ada hanya rawat jalan dan ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam, dengan one day care atau perawatan dalam jangka waktu pendek yaitu satu hari atau 24 jam.
“Puskesmas Kotabunan tetap melakukan pelayanan, tapi hanya rawat jalan dan pelayanan UGD 24 jam,” pungkasnya. Sekadar informasi, jumlah PDP di Kabupten Boltim ada dua orang, dengan status satu orang sedang menunggu hasil swab yang akan keluar Senin (4/5/2020). (Novianti Kansil)
Tinggalkan Balasan