MANADO – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia juga tengah dirasakan di Bumi Nyiur Melambai. Beberapa hari terakhir terdapat banyak pertambahan kasus yang mengisyaratkan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) untuk tetap waspada.
Disamping banyaknya kasus yang bermunculan, muncul juga istilah baru yang mungkin masih asing bagi sebagian orang, yakni kata “Cluster”.
Akhir-akhir ini kita sering mendengar kata ini bertebaran di media.
Apa sebenarnya “Cluster” itu? Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Sulut, dr Steaven dandel memaparkan bahwa Cluster adalah sekumpulan kasus penyakit menular yang terhubung oleh satu peristiwa atau lokasi.
Menurutnya, dalam konteks Covid-19 di Indonesia, telah ada banyak sekali Cluster, contohnya Cluster Bandung (terhubung dengan konvensi keagamaan yang diadakan di Bandung), Cluster Gowa (terhubung dengan acara keagamaan yang dilakukan di Gowa).
“Pasien yang terkonfirmasi positif (dari Cluster Gowa) bukan hanya dari Gowa, tapi ada juga yang dari Kalimantan Utara, Kalsel, Sultra, Lampung, Papua, dll,” ujarnya kepada wartawan lewat pesan daring, Senin (11/5/2020).
Untuk Cluster Gowa sendiri, di Sulut hingga saat ini sudah terdapat total 15 kasus dari Cluster satu ini, dimana Cluster Gowa ini juga merupakan salah satu penyumbang terbanyak kasus positif Covid-19 di Provinsi ini.
Ada juga Cluster Karombasan, yang baru disebutkan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkesda Sulut ini saat konferensi video bersama wartawan, Minggu (10/5).
“Ini adalah sebutan epidemiologis untuk menjelaskan keterkaitan dari 3 kasus (Kasus 41, kasus 46 dan Kasus 57) yang dalam penyelidikan epidemiologis, ternyata terkoneksi satu sama lain dengan aktivitas mereka di tempat perdagangan yang ada di wilayah Karombasan,” terang Dandel.
Dirinya menyebutkan bahwa Cluster Karombasan ini tidak ada hubungannya dengan jumlah kasus positif di kelurahan Karombasan Utara maupun Karombasan Selatan.
“Tujuannya untuk memberi informasi kepada masyarakat bahwa di daerah tempat perdagangan itu telah ada 3 kasus yang positif dan terkoneksi satu sama lain,” jelasnya
Hal ini dilakukan pihak Gugus Tugas Covid-19 Sulut agar masyarakat sekitar menjadi lebih waspada lagi, karena dilokasi ini sulit diterapkan, physical distancing.
“Kalau tidak waspada, bukan tidak mungkin dari 3 (kasus) ini, kemudian akan bertambah dengan cepat,” tutupnya. (Fernando Rumetor)