RATAHAN- Penemuan mayat dengan kondisi setengah membusuk di Kawasan hutan Lindung Gunung Manimporok, Wilayah Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) Kamis (13/8/2020), diduga kuat adalah warga Desa Kanonang Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa.

Hal ini berdasarkan identifikasi sementara pihak kepolisian dari keterangan saksi hingga ciri fisik dan pakaian yang digunakan korban. Kapolsek Urban Ratahan, Kompol Ronni Tumalun mengatakan pasca adanya laporan penemuan mayat tanpa identitas, pihaknya langsung berkoordinasi dengan semua pemerintah desa di Kabupaten Mitra.

“Mayat ditemukan tanpa identitas oleh sejumlah pendaki. Kondisinya sulit dkenali karena sebagian tubuh sudah membusuk. Kita langsung koordinasi sekaligus menyebar info untuk memastikan apakah ada warga diwilayah sekitar yang kehilangan anggota keluarga,” ujar Tumalun, Minggu (16/8/2020).

Selanjutnya, kata dia, dari informasi tersebut, pihaknya mendapati ada salah satu warga yang merespon lewat media sosial dan memastikan telah kehilangan anggota keluarga. Respon cepat pun dilakukan dengan mengkonfrontir pihak yang diduga kuat merupakan keluarga korban.

“Dari keterangan yang dirangkum, identitas korban mengarah pada warga atas nama Ferry Pantouw, 47, warga Desa Kanonang Satu Jaga IV Kecamatan Kawangkoan Barat. Lelaki tersebut mengalami gangguan jiwa sudah sejak lama dan sering keluar dari rumah,” terang Kapolsek.

Dari keterangan saksi hingga keluarga korban, pihak kepolisian kemudian menyimpulkan bahwa korban diduga kuat meninggal akibat tersesat di hutan tanpa makan.

Untuk diketahui sebelumnya, korban pertama kali ditemukan Kamis (13/8 2020) sekira pukul 18.00 WITA oleh empat orang pendaki. Keempat saksi masing-masing Abraham Langingi, 18, Rizky Kowimbin, 19, Indra, 19, Gilbert Pangeman, 19. Keempatnya adalah mahasiswa asal Ratahan yang melakuka pendakian di kaki Gunung Manimporok.

“Kita temukan saat turun dari gunung dengan melewati jalur memutar dan tidak lagi mengikuti jalur pada saat naik. Jaraknya ada sekira 3 meter dari posisi kita. Kondisi mayat sudah menjadi tengkorak memakai celana warna cokelat, hanya bagian kaki saja yang masih utuh namun sudah dimakan ulat,” ujar salah satu saksi. Pada saat itu juga mereka langsung turun dengan berlari dan memberitahukan kepada pemerintah kelurahan.

Evakuasi korban dilakukan pada Sabtu (14/8/2020) oleh pemerintah kelurahan, pihak tenaga Kesehatan Puskesmas Ratahan, Kepolisian dan SAR. (Marvel Pandaleke)