JAMBI – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan bahwa pelaksanaan Pilkada Serentak

pada 9 Desember 2020 dapat dijadikan sebagai stimulus untuk meningkatkan roda perputaran ekonomi daerah sekaligus sebagai ajang para calon kepala daerah beradu gagasan tangani Covid-19.

“Ini adalah momentum yang sangat penting bagi daerah untuk menentukan pemimpinnya. Kita jadikan Pilkada ini momentum untuk bisa mengendalikan menekan penyebaran Covid-19. Kalau hanya oleh pemerintah pusat tidak akan bisa maksimal 50% gasnya, 270 daerah ini bisa men-trigger daerah-daerah lain, 278 daerah yang tidak ada Pilkada, tetapi sebagian besar daerah yang ada pilihan gubernurnya ya itu juga ada geliat Pilkada. Nah ini kita harapkan ada setting sendiri untuk ini,” kata Mendagri saat Rakor Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 dan Pengarahan Kepada Satuan Tugas Covid-19 di Provinsi Jambi di Ballroom Swissbell Hotel Jambi, Rabu (26/08/2020).

Mendagri juga mengakui telah meminta KPU untuk menyinergikan, baik topik debat para calon kepala daerah, alat peraga kampanye dan berbagai kebijakan yang selaras dengan penanganan pandemi Covid-19.

Pada kesempatan tersebut, Mendagri mengajak masyarakat untuk berpikiran terbuka. Gagasan diadakannya Pilkada Serentak 2020 bukan lah bagian yang terpisah dari penanganan Covid-19.

“Saya memanfaatkan kehadiran ini juga untuk mengulas sedikit penganan berdasarkan data-data yang kami miliki. Dan di samping itu saya juga ingin menyamakan persepsi bahwa pilkada ini bukan menjadi bagian yang terpisahkan dari penanganan Covid-19. Jadi, mohon kita tidak berpikir bahwa Pilkada ini agenda pemerintahan, politik yang memang harus kita lakukan dan kemudian penganan Covid-19, penerapan protokol-protokol hanya dalam untuk menjaga supaya tidak terjadi kluster penularan baru karena adanya potensi keramaian pada saat Pilkada Serentak,” tandasnya. (Koran Sindo)